TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Bisa Berkegiatan, Seniman Luapkan Ekspresi di Jalanan Purwakarta

Para seniman berharap pemerintah mengizinkan kegiatan seni

Abdul Halim/IDN Times

Purwakarta, IDN Times - Beberapa orang seniman melakukan pertunjukan seni (performance art) bersama di jalanan pusat kota Purwakarta. Mereka mengekspresikan kegelisahan masyarakat yang terdampak pandemik COVID-19 lewat gestur dan monolog.

Koordinator aksi, Ikhsan Kamil mengatakan konsep pertunjukan mereka dilakukan secara spontanitas dan masing-masing. "Kami hanya mengekspresikan keresahan sebagian banyak masyarakat yang bosan dengan situasi pandemik ini," katanya.

1. Aksi para seniman menarik perhatian warga yang melintas

Abdul Halim/IDN Times

Salah seorang peserta aksi memulai kegiatan tersebut dengan aksi menggulung tali berwarna jingga pada tabung elpiji ukuran tiga kilogram. Sambil bertelanjang dada dengan balutan kain motif papan catur, laki-laki tersebut juga menutupi wajahnya dengan kertas tisu.

Setelah menggulung dan mengikatkan talinya, ia perlahan berjalan kaki ke arah Situ Buleud sambil menarik tabung gas tersebut. Aksi para seniman sore itu menarik perhatian warga yang melintas di sekitar Gedung Kembar.

2. Semua seniman melakukan aksi dengan membawa tabung gas elpiji

Abdul Halim/IDN Times

Aksi monolog dilakukan seorang seniman lainnya dengan mengenakan jubah berwarna hitam. Sambil menenteng tabung gas elpiji berukuran sama, ia pun menyanyikan lagu-lagu kebangsaan secara lantang dan ekspresif.

Sedangkan, seorang seniman lainnya yang berambut gimbal, menutupi wajahnya dengan topeng berhiaskan mata-mataan. Sambil mengenakan kostum layaknya seorang montir, ia pun ikut berjalan di belakang sambil membawa tabung gas yang diborgolkan ke tangannya.

Performance art yang ditampilkan itu seakan menggambarkan perjuangan masyarakat menjalani kehidupan yang sulit akibat pandemik COVID-19. Tabung gas elpiji yang mereka bawa-bawa dianalogikan sebagai kebutuhan pokok yang justru membebani pergerakannya.

3. Pandemik COVID-19 menghambat program kegiatan komunitas

Dokumentasi Pribadi

Pandemik COVID-19 diakui telah menghambat program kegiatan di komunitas-komunitas yang ada di Purwakarta saat ini. Tak terkecuali di Komunitas Pena dan Lensa (Kopel), Ikhsan mengakui banyak program kegiatan batal digelar tahun ini.

"Banyak kegiatan yang dibatalkan karena tak mendapatkan izin. Padahal, kegiatan-kegiatan itu bermanfaat dan kita juga bisa menerapkan protokol kesehatan," ujar Ikhsan. Salah satunya ialah Festival Film Purwakarta yang biasa digelar setiap tahunnya.

Sebelumnya, Kopel juga melakukan aksi sosial warga bantu warga untuk membantu masyarakat terdampak pandemik. Mereka menggalang donasi kemudian membeli makanan dari pedagang kaki lima untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: Tolak Perpanjangan PPKM, Pengusaha Hotel di Purwakarta "Menyerah"

Baca Juga: Sebagian Besar Pekerja Formal di Purwakarta Tak Dapat Subsidi Upah

Berita Terkini Lainnya