Cerita WNI Korban di Selandia Baru, Rela Tertembak Demi Lindungi Anak
Hingga kini Zulfirmansyah masih dalam kondisi kritis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peristiwa penembakan brutal yang dilakukan pelaku Brenton Harrison Tarrant di Masjid Al Noor, Lindwood, Christchurch, Selandia Baru, Jumat(15/3) lalu, masih menyimpan duka mendalam. Sebanyak 49 jamaah tewas diberondong peluru.
Peristiwa itu menimbulkan trauma bagi korban selamat. Seperti kisah Alta Marie, istri dari Zulfirmansyah dan anaknya yang baru berumur 2 tahun yang terkena peluru dari senjata pelaku.
Kisah tragedi memilukan itu sempat diunggah Marie dalam akun media sosialnya. Seperti diketahui, Jumat(15/3) lalu, di saat para pria umat muslim hendak melaksanakan ibadah salat Jumat, Zulfirmansyah bersama anaknya berangkat menuju Masjid Pusat Kegiatan Agama Islam di Lindwood, Christchurch, Selandia Baru.
Namun, tiba-tiba seorang pria masuk ke masjid dan melepaskan tembakan secara membabi buta. Pria pelaku aksi teror itu belakangan diketahui sebagai warga negara Australia bernama Brenton Harrison Tarrant.
Saat terjadi penembakan, Zulfirmansyah sempat menghubungi istrinya, Alta Marie. Marie yang saat itu tengah memasak di dapur di rumah yang baru mereka tempati itu mengaku sempat tidak menyadari suaminya tengah dalam situasi genting. Ia baru menyadari hal itu ketika suaminya menelepon untuk kali kedua.
Lantaran begitu banyak pertanyaan dan doa yang disampaikan untuk keluarga kecilnya, Marie kemudian menyampaikan perkembangan situasi suami dan anak melalui akun media sosial secara berkala.
"Suami saya, Zulfirman Syah dan putra kami masih hidup. Namun, keduanya terluka. Keduanya ikut tertembak dalam serangan hari ini di pusat agama Islam Lindwood di Christchurch, Selandia Baru. Suami saya, Jul, tertembak di beberapa bagian tubuhnya dan mengalami kebocoran paru-paru," tulis Marie di akun media sosialnya Jumat lalu.
Sementara, putranya "A" mengalami luka di bagian kaki dan punggung. Kondisi "A" tidak separah sang ayah, karena ketika peristiwa penembakan terjadi, Zulfirman sengaja menjadi perisai untuk melindungi putra satu-satunya itu. Ia rela menjadi sasaran peluru agar putranya selamat.
Lalu, bagaimana kondisi Zulfirmansyah kini?
Baca Juga: [BREAKING] Serangan di Selandia Baru, Satu WNI Meninggal Dunia
1. Zulfirmansyah masih dirawat di ruang perawatan intensif
Menurut akun media sosial istrinya, Alta Marie, Zulfirmansyah kini masih dirawat di ruang perawatan intensif yang bernama Surgical Progressive Care Unit (SPCU). Pada Sabtu (16/3), ia sudah menjalani operasi.
"Kondisinya terus membaik setiap harinya. Kami belum mengetahui kapan ia akan dikeluarkan dari ruangan SPCU. Tetapi, semuanya menunjukkan hasil yang positif," tulis Marie pada Senin (18/3).
Sementara, kondisi putra Marie lebih baik lagi,. Kendati, kondisinya sudah mulai pulih, namun belum diketahui kapan dokter memperbolehkan "A" kembali ke rumah.
"Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan tanpa henti yang telah kami terima," kata Marie lagi.
Baca Juga: Korban WNI yang Tewas Akibat Penembakan Dimakamkan di Selandia Baru