Pertama di Asia Tenggara, Pabrik Lenzing Purwakarta Makin Eco-Friendly
Mereka kenalkan Ecovero sebagai material ramah lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Lenzing Group, produsen serat berbasis kayu yang produksinya berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, telah mengumumkan rencana peningkatan produksi mereka untuk serat viscose untuk merek tekstil Lenzing Ecovero dan nonwoven Veocel di kawasan Asia Pasifik.
Serat viscose ini telah diganjar sertifikat EU Ecolabel dan diproduksi di pabrik Lenzing di Purwakarta (PT. South Pacific Viscose) Indonesia. Keberadaan serat ini akan membantu Lenzing memenuhi permintaan yang kian meningkat di kalangan konsumen yang peduli lingkungan untuk produk tekstil dan nonwoven yang memiliki dampak lingkungan lebih rendah.
Selain itu, di sisi lain Lenzing telah berhasil mentransformasi pabriknya di Indonesia dengan pengurangan emisi sulfur serta jejak CO2, serta diharapkan juga dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah air.
“Kami sangat antusias dengan perjalanan transformasi menuju fasilitas produksi yang lebih berkelanjutan. Dengan memproduksi serat Lenzing Ecovero untuk aplikasi tekstil dan Veocel Viscose untuk aplikasi non-woven yang bersertifikat EU Ecolabel."
"Kami ingin dapat berkontribusi pada industri tekstil yang lebih bersih dan hijau sambil memenuhi tuntutan konsumen yang peduli akan lingkungan,” ujar Sri Aditia, Presiden Direktur PT South Pacific Viscose (SPV), kepada awak media di lokasi produksi mereka, Kamis (21/9/2023).
Menurut Sri Aditia, SPV sendiri telah berkomitmen untuk bekerja keras untuk mendorong transformasi model bisnis tekstil dari linear menuju sirkular. Maka itu, tak heran jika sertifikasi EU Ecolabel, yang sulit didapati, menjadi pencapaian tersendiri bagi SPV.
1. Konversi pabrik Lenzing di Purwakarta
Stepham Sielaff, Chief Executive Officer dari Lenzing Group, mengatakan jika kawasan Asia telah menjadi market yang mesti diseriusi karena adanya potensi pertumbuhan yang tinggi bagi bisnis mereka.
“Investasi kami di Indonesia, serta pabrik Lenzing lainnya di seluruh dunia, menempatkan kami pada posisi yang lebih baik dalam memenuhi pertumbuhan permintaan akan serat khusus yang berdampak lingkungan yang rendah,” ucap Stephan,
Konversi pabrik Purwakarta membuka peluang bagi pengolahan serat viscose dengan jejak karbon yang sangat minim. Tak hanya itu, konversi pabrik itu pun dipercaya dapat memenuhi kuantitas yang lebih besar, juga memiliki jarak dan waktu tunggu yang lebih pendek.
Baca Juga: Babak Belur, Omzet Pedagang Tekstil di Tanah Abang Turun 75 Persen
Baca Juga: Gagal Bangkit, Orderan Pabrik Garmen dan Tekstil di Jateng Terjun Bebas