TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal BANANAS, Start-Up yang Fokus Layani Belanja Harian

Mereka baru dapat pendanaan Rp21,5 miliar

Bananas startup yang layani kebutuhan sehari-hari (IDN Times/Istimewa)

Bandung, IDN Times – Sebuah bisnis start-up anyar bernama BANANAS baru saja diluncurkan dengan konsep unik dalam berbelanja. Mengusung model quick commerce, mereka menjadi startup lokal Indonesia yang menawarkan layanan untuk menghubungkan konsumen dengan cara baru dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Quick commerce sendiri merupakan metode pengiriman pesanan dalam jumlah kecil namun dalam waktu yang cepat cepat. BANANAS memungkinkan pelanggan untuk dapat berbelanja ribuan barang kebutuhan sehari-hari secara cepat dalam hitungan menit, dengan pilihan variasi produk yang beragam, fresh, dan harga yang kompetitif.

Komitmen tersebut membuat BANANAS menjadi start-up yang layak untuk dicermati perkembangannya.

1. BANANAS baru dapat pendanaan sebesar Rp21,5 miliar

Bananas startup yang layani kebutuhan sehari-hari (IDN Times/Istimewa)

Mario Gaw, Founder sekaligus CEO BANANAS mengatakan, layanan quick commerce masih terbilang baru di Indonesia. Alih-alih membuat takut, kebaruan tersebut justru dianggap sebagai peluang besar utamanya dalam segmentasi groceries market.

“Terutama mengingat besarnya populasi masyarakat Indonesia dan besarnya pasar untuk barang kebutuhan sehari-hari yang belum tergarap. Sejak awal berdiri, kami ingin menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen, dan terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Mario, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (16/3/2022).

Melihat potensi industri quick commerce di Indonesia serta tren pertumbuhan yang positif, BANANAS baru saja mengumumkan bahwa mereka mendapat pendanaan awal sebesar USD 1 juta yang dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari SMDV, ARISE, MDI Ventures, dan beberapa angel investor lainnya. Pendanaan itu diumumkan pada awal Februari 2022.

Tidak hanya itu, BANANAS juga diterima dalam Y Combinator Winter 2022, sehingga berhasil mendapatkan dana tambahan sebesar USD 500 ribu. Dengan begitu, total pendanaan awal yang berhasil dihimpun oleh BANANAS menjadi sebesar USD 1,5 juta (sekitar Rp21,5 miliar).

2. Modal akan difokuskan untuk perkembangan bisnis dan penyebaran dark stores

Ilustrasi Belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam menjalankan bisnsinya, BANANAS mengandalkan hub-mikro berbasis teknologi yang disebut dark stores. Dark stores ini ditempatkan di berbagai lokasi strategis mendekati area pemukiman yang memungkinkan BANANAS untuk mengantarkan produk pesanan kepada pelanggan secara instan.

“Pendanaan awal ini akan kami fokuskan untuk mendorong perkembangan bisnis secara cepat diterima oleh pasar. Kami juga akan fokus membangun lebih banyak dark stores yang akan menyediakan berbagai macam pilihan produk berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen," tutur Mario.

Menurut dia, fokus utama pembangunan dark stores akan dilakukan di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek hingga akhir 2022.

Dalam waktu satu bulan sejak aplikasi diluncurkan di App Store dan Play Store, BANANAS berhasil membuka dark stores di tujuh titik di Jakarta yaitu Sudirman, Senayan, Senopati, Kelapa Gading, Sunter, Kuningan, dan Pantai Indah Kapuk untuk melayani konsumen yang berada di daerah sekitar hub mereka.

Baca Juga: 10 Momen Ketika Ekspektasi Gak Sesuai Kenyataan Saat Belanja Online

Baca Juga: Ini 5 Keuntungan Belanja Secara Online, Hemat Waktu!

Baca Juga: Infrastruktur Masih Jadi Kendala Pertumbuhan Belanja Online

Berita Terkini Lainnya