TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ke Mana Larinya CSR Pertamina? Ini Hasil Pertamina Foundation

CSR Pertamina telah berfokus pada umur bumi

Ke Mana Larinya CSR Pertamina? Ini Hasil Pertamina Foundation (IDN Times/istimewa)

Bandung, IDN Times - Pertamina Foundation, perpanjangan tangan CSR PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam menerapkan environmental, social, and governance (ESG) dan mendorong pencapaian poin-poin sustainable development goalks (SDGs).

Komitmen tersebut diimplementasikan dengan melaksanakan program pilar lingkungan hidup Pertamina, yakni Hutan Pertamina.

Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG.

Bagi mereka, keterlibatan dan dukungan masyarakat menjadi penting dalam melakukan reforestasi. Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengucapkan terima kasih kepada perwira, stakeholders dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan.

“Kami meyakini pelaksanaan SDGs harus mengedepankan prinsip 'No One Left Behind' untuk menjamin bahwa dampak positif yang diberikan bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan umur bumi lebih panjang,” ujar Agus, dalam siaran pers yang diterima Minggu (11/8/2024).

1. Berbagai kegiatan Pertamina Foundation yang mengajak masyarakat

Untuk itu, dilakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti yang dilakukan di Hutan Pertamina UGM antara lain pelibatan dalam penanaman polikultur dan pengolahan hasil tanamnya, pemasangan PLTS untuk irigasi, dan penguatan manajemen produksi serta pemasaran bagi kelompok usaha kelompok perempuan.

Sementara di kawasan Hutan Pertamina Mahakam dan Badak LNG, masyarakat diberikan peningkatan melalui pelatihan smart silvofishery, dan pelibatan kelompok perempuan dalam penanaman.

Upaya perlindungan keanekaragaman hayati juga dilakukan di ketiga kawasan tersebut melalui patroli, pencatatan, hingga kajian dan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pengelolaan flora fauna endemik.

Tidak hanya Hutan Pertamina, mereka juga melaksanakan program konservasi Pertamina dengan mengelola Whale Shark Center. Pengelolaan mencakup beberapa program, di antaranya konservasi hiu paus, pelatihan diving, dan Desa Energi Berdikari (DEB).

Upaya konservasi dilakukan melalui tagging dan monitoring untuk memantau pergerakan hiu paus, memahami pola migrasinya, serta mengidentifikasi habitat kritis yang perlu dilindungi.

2. Mereka menginisiasi DEB di Nabire, Papua Tengah

Sementara lewat Desa Energi Berdikari (DEB) Akudiomi di Nabire, Papua Tengah, mereka melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Akudiomi berkapasitas 4 kWp untuk mengoperasikan cold storage dan freezer.

Dengan kehadiran DEB, kualitas ikan hasil tangkapan kelompok nelayan bagan bisa terjaga lebih lama dan mereka memperoleh pendapatan tambahan lewat produksi es batu.

Tak hanya itu, pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan mencetak dive tour guide lokal lewat pelatihan bersertifikat SSI Open Water Diver untuk 16 putra-putri asal kampung Akudiomi, Yaur, dan Sima. Adapun terdapat pelatihan intensif mengenai tagging hiu paus kepada lima pekerja Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC).

Berkat komitmen dan implementasi nyata tersebut, bertepatan Hari Konservasi Alam Nasional, Pertamina Foundation meraih tempat penghargaan dari ajang ESG Initiative Awards (EIA) dan Prominent Awards 2024.

Berita Terkini Lainnya