TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Ikut Tekan Emisi Karbon, Ini Upaya Coca Cola

CCEP sudah punya program matang untuk tekan emisi karbon

Dok. Pixabay (via yummy.ph)

Bandung, IDN Times - Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia menyampaikan komitmennya untuk menerapkan praktik ekonomi yang berkelanjutan. Perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat itu (fast moving consumer goods/FMCG) terus berinovasi demi menekan emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi hingga rantai pasok secara keseluruhan.

Dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy 2023 (SAFE 2023) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9/2023), Public Affairs Communication and Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina, menyampaikan ambisi perusahaan dalam penggunaan setidaknya 100 persen energi berkelanjutan untuk wilayah operasional Indonesia pada 2030.

Tak hanya itu, perusahaan juga memasang target net zero emission pada 2040. Lantas, apa upaya Coca Cola untuk ikut menekan emisi karbon?

1. Lima program untuk mendorong proses bisnis berkelanjutan

Ingin Tekan Emisi Karbon, Ini Upaya Coca Cola (IDN Times/istimewa)

Upaya untuk mendorong proses bisnis yang berkelanjutan ini diterjemahkan ke lima program, yakni sustainable ingredients; proses manufaktur yang terdiri dari penggunaan energi berkelanjutan dan efisiensi operasional; customer dan packaging yang merujuk ke pemakaian recycled PET packaging serta closing the loop bottle to bottle; juga pengembangan komunitas dengan menerapkan konservasi lingkungan sekaligus praktik ekonomi sirkular.

Dari sisi penggunaan energi berkelanjutan misalnya, CCEP Indonesia memilih berinvestasi pada panel surya.

“Karena kami tidak sewa instalasi PLTS Atap dari orang lain, dan itulah kenapa nilai investasinya cukup besar. Pertanyaan kenapa kami pakai sendiri, karena dengan memiliki sendiri, kami jadi lebih memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ada,” ujar Karina dalam sesi “Innovating Industries in Low Carbon”. 

2. CCEP gunakan proses produksi yang minim penggunaan air

Ilustrasi cola (pixabay.com/Bru-nO)

CCEP Indonesia dalam proses produksinya juga berupaya untuk menggunakan energi secara efisien. Terkait air misalnya, menurut Lucia, bahan baku tersebut tanpa disadari turut menyumbang emisi karbon.

Maka, perusahaan secara cermat menghitung jumlah air yang digunakan. 

“Ini supaya tidak ada satupun yang terlewat dari (penggunaan) air tersebut. Air itu harus bisa didaur ulang, dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Termasuk kami investasi juga ke teknologi reverse osmosis dan teknologi yang lain,” katanya.

Baca Juga: 9 Potret Hal Unik dan Menarik di Atlanta, Ada Museum Coca-Cola?

Baca Juga: Bursa Karbon Resmi Meluncur Hari Ini, Apa Kabar Pajak Karbon?

Berita Terkini Lainnya