Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ide Konten YouTube Pakai AI yang Bisa Kamu Tiru

potret membuka aplikasi Chat GPT
potret membuka aplikasi Chat GPT (pexels.com/Sanket Mishra)
Intinya sih...
  • How-to singkat dengan naskah dari AITentukan topik yang kamu kuasai, minta AI bikin outline step-by-step, tambahkan konteks audiens, dan rekam video sesuai naskah.
  • Explainer tanpa wajah dengan voiceover AIGunakan AI untuk merangkum konsep, tulis naskah narasi, tambahkan visual pendukung, pilih suara AI yang natural.
  • Shorts listicle dari satu topik, batch sekaligusMinta AI mengubah satu topik jadi beberapa ide listicle pendek yang mudah direkam. Siapkan template teks dan subtitle otomatis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Punya niat mulai YouTube tapi sering stuck di ide? Sekarang, AI bisa jadi partner kreatif yang bikin proses lebih cepat dan rapi. Mulai dari bikin naskah, cari referensi, sampai voiceover, banyak yang bisa dibantu.

Kamu tetap pegang kendali, AI hanya mempercepat dan memberi inspirasi. Yang penting, kamu cek ulang fakta, sesuaikan gaya bicara, dan tetap original.

Berikut lima ide konten YouTube pakai AI yang praktis dan mudah kamu tiru.

1. How-to singkat dengan naskah dari AI

potret orang sedang mengetik (pexels.com/cottonbro studio)
potret orang sedang mengetik (pexels.com/cottonbro studio)

Tentukan topik yang kamu kuasai, lalu minta AI bikin outline step-by-step yang ringkas. Kamu bisa tambahkan konteks audiens, durasi target, dan nada bahasa yang kamu mau.

Setelah outline beres, minta AI menulis naskah pembuka, poin utama, dan call to action.

Edit supaya tetap terasa suaramu, sisipkan contoh pribadi, dan sederhanakan istilah teknis. Rekam video sesuai naskah, lalu gunakan AI lagi untuk membuat deskripsi, tags, dan chapter. Format ini cocok untuk niche apa pun, dari produktivitas, desain, sampai tips karier.

2. Explainer tanpa wajah dengan voiceover AI

potret orang sedang mengetik
potret orang sedang mengetik (pexels.com/Christina Morillo)

Kalau kamu belum nyaman tampil di kamera, format explainer bisa jadi solusi. Gunakan AI untuk merangkum konsep, tulis naskah narasi, dan buat daftar visual pendukung. Kamu bisa pakai footage stok, grafik sederhana, atau animasi template untuk visualnya.

Pilih suara AI yang natural, atur tempo, dan tambahkan musik bebas royalti secukupnya. Pastikan sumber data jelas dan tampilkan kredit di layar agar penonton percaya.

Dengan alur yang rapi, video tetap informatif meski tanpa menampilkan wajahmu.

3. Shorts listicle dari satu topik, batch sekaligus

potret orang sedang mengetik
potret orang sedang mengetik (pexels.com/Karola G)

Minta AI mengubah satu topik jadi beberapa ide listicle pendek yang mudah direkam. Contohnya, dari satu artikel bisa jadi sepuluh tips, lima kesalahan umum, atau tiga mitos populer. Gunakan AI untuk menulis hook 3 detik pertama yang kuat agar retention lebih tinggi.

Siapkan template teks dan subtitle otomatis supaya produksi bisa dilakukan sekaligus. Rekam atau buat voiceover dalam satu sesi, lalu jadwalkan unggahan beberapa hari ke depan. Strategi ini hemat waktu dan membantu kanalmu konsisten upload setiap minggu.

4. Review dan perbandingan dengan riset dibantu AI

ilustrasi melakukan riset (pixabay.com/Pexels)
ilustrasi melakukan riset (pixabay.com/Pexels)

Minta AI menyusun kerangka review yang berimbang, termasuk kriteria uji dan poin banding. Kumpulkan fakta dari sumber resmi, lalu minta AI merapikan tabel spesifikasi dan ringkasan. Tambahkan pengalaman pribadi atau hasil tes sederhana agar kontenmu tetap autentik.

Hindari klaim berlebihan dan beri disclaimer bila ada afiliasi atau sponsor. Gunakan AI untuk membuat thumbnail ide, headline alternatif, dan variasi deskripsi SEO.

Format ini cocok untuk gadget, aplikasi, kursus online, sampai alat rumah tangga.

5. Konten multibahasa lewat dubbing atau subtitle AI

potret membuka aplikasi Chat GPT
potret membuka aplikasi Chat GPT (pexels.com/Sanket Mishra)

Setelah video jadi, manfaatkan alat AI untuk menerjemahkan naskah ke bahasa lain. Kamu bisa memilih antara subtitle otomatis atau dubbing suara agar lebih nyaman ditonton. Sesuaikan istilah lokal, contoh, dan referensi budaya supaya maknanya tetap pas.

Uji hasil terjemahan pada penutur asli jika memungkinkan untuk menjaga kualitas. Buat playlist terpisah per bahasa dan optimalkan judul serta deskripsi lokal. Dengan jangkauan lebih luas, peluang penonton dan pendapatan juga ikut bertambah.

Semua ide di atas bisa kamu mulai dengan peralatan sederhana dan alat AI yang mudah diakses. Mulailah dari satu format yang paling cocok denganmu, lalu iterasi dari feedback penonton. Kalau konsisten, channel kecil pun bisa tumbuh karena konten bermanfaat dan terstruktur.

Sumber:

https://sproutsocial.com/insights/ai-social-media/

https://eliashaider.medium.com/30-creative-ai-based-video-content-ideas-to-boost-your-channel-64291ab3d7b1

https://vidiq.com/blog/post/profitable-ai-niches-youtube/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

5 Kesalahan Job Interview yang Harus Kamu Hindari, Jangan Terjebak!

23 Nov 2025, 21:00 WIBLife