Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bagian dari Makanan Seafood yang Sebaiknya Tidak Dimakan, Bahaya!

ilustrasi seafood (freepik.com/jcomp)
ilustrasi seafood (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Kepala udang mengandung kotoran dan logam berat, sebaiknya dihindari untuk konsumsi langsung.
  • Insang ikan menampung kotoran dan mikroorganisme, tidak cocok dimakan karena bisa membuat rasa ikan kurang sedap.
  • Paru-paru kepiting, kantung tinta cumi, dan usus udang sebaiknya dibuang karena tidak enak dan berisiko bagi kesehatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seafood merupakan salah satu makanan favorit banyak orang karena kaya akan rasa dan nutrisi. Mulai dari udang, kepiting, hingga cumi, setiap jenisnya memiliki kelezatan tersendiri yang sulit ditolak. Namun, tidak semua bagian dari seafood layak untuk dikonsumsi.

Beberapa justru sebaiknya dibuang karena mengandung kotoran, racun, atau tekstur yang tidak enak ketika dimakan.

Kesalahan dalam mengolah seafood bisa membuat hidangan terasa kurang nikmat, bahkan berisiko bagi kesehatan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagian-bagian tertentu yang sebaiknya dihindari.

Berikut lima bagian seafood yang lebih aman dibuang, salah satunya adalah kepala udang yang sering dianggap mengandung kotoran yang dilansir dari tastingtable.com:

1. Kepala udang

ilustrasi udang (pexels.com/dana)
ilustrasi udang (pexels.com/dana)

Banyak orang menyukai kepala udang karena rasanya gurih ketika diolah menjadi kaldu. Namun, sebenarnya bagian ini menyimpan kotoran dan sisa makanan yang dikonsumsi udang.

Kepala udang juga rentan mengandung logam berat dari lingkungan perairan, sehingga tidak baik dikonsumsi terlalu sering.

Kepala udang memiliki tekstur lembek yang kurang nyaman saat dimakan langsung. Menggunakannya untuk kuah mungkin masih bisa, tetapi untuk konsumsi langsung sebaiknya dihindari. Lebih aman menikmati bagian daging ekor udang yang kaya protein dan rendah risiko.

2. Insang ikan

ilustrasi ikan laut (freepik.com/spayder
ilustrasi ikan laut (freepik.com/spayder

Insang ikan berfungsi menyaring oksigen dari air, sehingga bagian ini menampung banyak kotoran dan mikroorganisme. Teksturnya yang keras dan bau amis membuat insang tidak cocok untuk dimakan. Jika insang tidak dibuang, rasa ikan yang dimasak bisa berubah menjadi kurang sedap.

Insang juga menjadi tempat menumpuknya zat berbahaya dari lingkungan, terutama jika ikan hidup di perairan tercemar. Mengonsumsi insang bisa meningkatkan ancaman kesehatan. Karena itu, membersihkan ikan dengan membuang insangnya merupakan langkah penting sebelum memasak.

3. Paru-paru kepiting

ilustrasi kepiting (freepik.com/top
ilustrasi kepiting (freepik.com/top

Paru-paru kepiting atau sering disebut “spons” terletak di bawah cangkang bagian atas. Bagian ini memiliki tekstur lembek, berwarna keabu-abuan, dan tidak layak untuk dimakan. Meskipun tidak beracun, paru-paru kepiting tidak memiliki rasa yang enak dan cenderung membuat hidangan menjadi kurang menggugah selera.

Gak enak dari segi rasa, paru-paru kepiting juga dianggap sebagai tempat penyaring zat yang masuk ke tubuhnya. Mengonsumsinya tentu tidak memberikan manfaat gizi yang berarti. Makanya, bagian ini selalu dibuang saat proses pembersihan kepiting.

4. Kantong tinta cumi

ilustrasi cumi-cumi (freepik.com/top
ilustrasi cumi-cumi (freepik.com/top

Cumi-cumi memiliki kantung tinta yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan tertentu. Namun, jika tidak diolah dengan benar, kantung tinta bisa membuat rasa masakan terlalu pahit.

Tinta yang pecah saat membersihkan cumi juga bisa membuat hidangan berwarna hitam pekat yang tidak semua orang menyukainya.

Kantung tinta yang dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan bau amis yang kuat. Meskipun tinta cumi mengandung senyawa bermanfaat, penggunaannya sebaiknya terbatas dan hanya pada hidangan khusus. Untuk masakan sehari-hari, lebih baik kantung tinta dibuang agar cita rasa seafood tetap segar.

5. Bagian usus udang

ilustrasi udang (freepik.com/top
ilustrasi udang (freepik.com/top

Selain kepala, bagian usus udang juga sebaiknya dibuang. Usus ini berbentuk garis hitam tipis yang membentang di punggung udang. Isinya berupa sisa makanan dan kotoran, sehingga jika tidak dibersihkan bisa menimbulkan rasa pahit saat dimakan.

Membuang usus udang sebenarnya mudah dan tidak memerlukan waktu lama. Cukup dengan membuat sayatan kecil di punggung lalu menarik garis hitam tersebut. Dengan begitu, rasa daging udang akan lebih bersih dan nikmat ketika dimasak.

Mengolah seafood tidak hanya soal teknik memasak, tetapi juga tentang bagaimana membersihkan bagian yang tidak layak dikonsumsi.

Kepala udang, insang ikan, paru-paru kepiting, kantung tinta cumi, serta usus udang adalah beberapa contoh yang sebaiknya dibuang sebelum diolah lebih lanjut.

Sumber:

https://mekseaconnection.com/did-you-know-important-things-before-eating-shrimp/

https://www.self.com/story/devein-black-line-in-shrimp-poop

https://www.tastingtable.com/1461739/part-crab-avoid-eating-lungs/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest Food Jawa Barat

See More

5 Bagian dari Makanan Seafood yang Sebaiknya Tidak Dimakan, Bahaya!

11 Sep 2025, 19:00 WIBFood