Wajib Dicoba! 5 Objek Wisata di Jabar dengan Cerita Legenda

Situs Megalitikum ini disebut sejumlah sejarawan sebagai situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Gaza yang ada di Mesir. Situs ini kabarnya ditemukan pada tahun 1891, dan masih diteliti hingga sekarang.

Meski penelitian masih berjalan, Gunung Padang saat ini bisa dikunjungi para wisatawan dari lokal dan mancanegara. Menurut legenda, tempat ini juga pernah disinggahi Prabu Siliwagi untuk bermeditasi.

Wisawatan bisa mengunjungi Gunung Padang dengan menuju Kota Cianjur. Lokasinya persis ada di Kampung Gunung Padang, Karyamukti, Kecamatan Campaka. Di lokasi tersebut terdapat beberapa buah tangan dari karya masyarakat yang bisa dibawa pulang.

Gunung Tangkuban Parahu sangat pekat dengan legenda Sangkuriang. Konon, terciptanya gunung itu hasil dari kemarahan Sangkuriang yang gagal menikahi Dayang Sumbi. Adapun Dayang Sumbi merupakan ibu kandungnya sendiri.

Terlepas dari legenda itu, Gunung Tangkuban Parahu kini banyak dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah. Gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang ini tercatat sebagai gunung api aktif.

Dalam lokasi gunung ada tiga kawah yang bisa ditemukan yaitu Kawah Upas, Kawah Ratu, dan Kawah Domas. Kawah-kawah tersebut terbentuk akibat besarnya letusan gunung beberapa tahun silam.

Situ Cangkuang merupakan objek wisata yang memiliki danau serta bangunan candi kuno yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad 8 Masehi. Di lokasi ini ada Kampung Pulo yang kaya akan sejarah.

Berdasarkan legenda, Kampung Pulo dulunya dihuni Eyang Embah Dalem Arief Muhammad, seorang penyiar agama Islam yang namanya sudah melegenda.

Lokasi Kampung Pulo sendiri berada tepat di depan gerbang masuk Candi Cangkuang. Jadi wisatawan bisa mendapatkan banyak daya tarik wisata apabila berkunjung ke tempat ini.

Gua Sunyaragi merupakan objek wisata yang kaya akan legenda. Gua peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon ini, konon dibangun pada abad ke-17 hingga 18 Masehi. Gua ini didirikan sebagai tempat meditasi para sultan dan keturunannya sehingga dinamakan Sunya (sunyi/sepi) dan Ragi (raga).

Dalam Gua ini terdapat beberapa tempat yang disakralkan. Menurut keterangan juru pelihara setempat, ada satu ruangan yang biasa didatangi sultan zaman dulu untuk bermeditasi dan memberangkatkan sukmanya ke Tanah Suci Mekkah.

Bangunan lainnya dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai wajah barongsai. Hal tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan kepada bangsa Tiongkok yang tinggal di kawasan Cirebon.

Danau yang ada di Kabupaten Garut ini memiliki ukuran yang luas sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber air untuk memenuhi kehidupan masyarakat di sekitar. Menurut legenda, danau tersebut tercipta akibat keserakahan dari seorang tokoh bernama Nyai Bagendit.

Meski kehidupannya bergelimang harta, ia enggan berbagi kepada warga yang tidak mampu. Suatu hari, datang seorang kakek meminta bantuan Nyai Bagendit. Namun kakek itu justru diusir dan dihina. Karena kecewa, kakek misterius tersebut menancapkan tongkatnya ke tanah dan ketika dicabut keluar air secara terus menerus.

Kini kondisi Situ Bagendit sudah ditata dengan rapi. Presiden RI Joko Widodo berharap Situ Bagendit bisa menjadi wisata kelas dunia.