5 Tempat Wisata Religi di Bekasi, Ada Makam Pahlawan

Merupakan klenteng tertua di Kota Bekasi, diperkirakan usia tempat ibadah umat Konghucu diperkirakan sudah mencapai lebih dari 300 tahun. Meski beberapa kali melewati masa pemugaran dan perbaikan, namun tidak mengurangi sentuhan arsitektur asli klenteng yang khas.

Terdapat dua pagoda di halaman depan klenteng. Masuk ke dalam, kamu akan dibuat terpukau oleh interiornya yang menawan dengan ornamen dan relief warna-warni pada dinding dan altar. Di tengah klenteng, sebuah kolam kecil dibangun untuk media relaksasi.

Suasana klenteng semakin meriah menjelang perayaan hari besar seperti Imlek, Cap Go Meh, dan Waisak. Tapi, kamu juga bisa mengunjungi klenteng ini di hari apa saja.

Lokasi: Jl. Kenari I No.1, RT 006/RW 001, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Jam buka: pukul 08.00–21.00, setiap hari.

Tak hanya difungsikan sebagai tempat peribadatan umat Hindu, pura ini juga dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata. Pembangunan pura ini dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 1988-1989, hingga kemudian diresmikan pada 1991.

Daya tarik pura ini sudah terpancar dari gapura pada gerbang masuknya yang membuat pengunjung serasa berada di Bali. Suasana tenang menyelimuti bagian dalam pura berasal dari pepohonan rindang yang tumbuh di sekelilingnya.

Bagi yang gemar berburu foto instagenik, setiap sudut pura menawarkan spot estetik yang sarat budaya. Pura ini juga menjadi kegiatan latihan tari yang digunakan oleh Sanggar Tari Saraswati.

Lokasi: Jl. Jatiluhur Raya No.1, RT 008/RW 009, Jakasampurna, Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Jam buka: pukul 05.45–21.30 WIB, setiap hari.

Masjid Agung Al-Barkah dibangun pada 1890 dan masuk daftar masjid tertua di Indonesia, lho. Karena itu, walau belum disahkan sebagai tempat wisata, namun masjid ini sudah banyak dikunjungi oleh umat Muslim, baik untuk ibadah maupun untuk berjalan-jalan melihat bagian-bangian bangunannya.

Di awal berdiri, bangunan belum mencirikan masjid pada umumnya. Barulah ketika pembangunan ulang pada 1985, nama masjid ini ditetapkan menjadi Masjid Agung Al-Barkah.

Masjid megah ini memiliki daya tampung mencapai 10.000 jamaah. Mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah yang dipadukan unsur tropis Indonesia. Unik dengan tambahan kanopi dan 8 daun pintu ukir kaligrafi yang melambangkan 8 pintu surga.

Lokasi: Jl. Veteran No.46, RT 003/RW 004, Marga Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Jam buka: buka 24 jam, setiap hari.

Masjid Jami Al-Hidayah turut menjadi saksi perjuangan pribumi melawan kolonial Belanda. Berdiri pada 1935 dengan nama Masjid Jami an Nur. Dulunya, tempat ibadah umat Islam ini sempat digunakan sebagai markas pemuda anggota laskar Hizbullah atau Sabilillah yang amat ditakuti penjajah.

Tentu saja, di awal pembangunan masjid masih sangat sederhana dengan lantai tanah. Beberapa kali dilakukan renovasi, masjid ini semakin memancarkan daya tariknya, terutama dari sisi arsitekturnya yang indah.

Berada di persimpangan Bungur yang ramai, kamu tidak akan kesulitan menemukan masjid ini. Lalu, di seberang kirinya, terdapat pula Pondok Pesantren Sullamul Istiqomah.

Lokasi: Jl. Raya Bungur, RT 001/RW 024, Pejuang, Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Last but not least, makam KH. Noer Alie kerap dikunjungi oleh para peziarah dari luar Jawa Barat. KH. Noer Alie merupakan seorang ulama besar dan pahlawan nasional.

Jasanya begitu besar dalam membangun peradaban Islam di wilayah Bekasi dan sekitarnya, yang dicirikan dengan berdirinya Pondok Pesantren Attaqwa.

KH. Noer Alie lahir pada 1914 dan wafat pada 29 Januari 1992. Makamnya berada di kompleks Pesantren Attaqwa Putri. Kamu bisa berkunjung sepanjang hari. Nantinya, ada satpam yang akan menunjukkan lokasi makamnya.

Lokasi: Jl. Ujung Harapan Bahagia, Bahagia, Kec. Babelan, Kabupaten Bekasi.

Beberapa tempat wisata religi di Bekasi yang sudah disebutkan sebelumnya wajib masuk bucket list untuk dikunjungi di liburan selanjutnya. Yuk, wisata sambil perdalam sejarah, budaya, dan agama!