10 Air Terjun di Sukabumi, Primadona Para Wisatawan

Curug Cikanteh terletak di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Obyek wisata tersebut berada di dalam kawasan Geopark Ciletuh. Keindahan dari Curug Cikanteh ini terletak dari bentuk dan karakternya yang memiliki tiga undakan, setiap undakannya dialiri air terjun dengan nama yang berbeda.

Air terjun pada undakan pertama yang terletak paling atas dinamai Curug Cikanteh. Sementara air terjun yang berada di bawahnya atau pada undakan kedua bernama Curug Ngelai. Sedangkan pada undakan terakhir disebut Curug Sodong.

Obyek wisata ini berada di dalam kawasan bumi perkemahan yang berlokasi di jalan Cangkuang, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Di lokasi ini terdapat air terjun yang mengalir diantara lereng Gunung Salak.

Tidak seperti lainnya, Curug Batu Tapak ini memiliki curahan air dengan ketinggian yang sangat rendah yakni hanya sekitar 1 meter dari permukaan air yang tertampung pada anak sungai yang bentuknya seperti sebuah kolam. Karena airnya yang jernih dan menyegarkan membuat para pengunjung memilih berendam untuk menikmati air terjun tersebut.

Air terjun ini tengah menjadi primadona bagi para wisatawan luar daerah. Obyek wisata Curug Sawer terletak di kawasan pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Keberadaannya kian banyak dikunjungi setalah adanya jembatan gantung atau Suspension Bridge sepanjang 240 meter sebagai akses menuju Curug Sawer.

Terletak di Kampung Jayanegara, Desa Jayanegara Kecamatan Kabandungan. Curug Sentral ini memiliki pemandangan alam yang masih sangat alami. Obyek wisata tersebut sangat unik karena memiliki tujuh curug dalam satu aliran sungai. Nama masing-masing curug ini hanya dibedakan dalam bentuk angka secara berurutan sesuai letak pada tingkatannya mulai dari Curug Sentral 1 hingga Curug Sentral 7. Biasanya Curug Sentral 2 menjadi lokasi yang paling banyak dimanfaatkan para pengunjung untuk berenang. Sebab aliran air pada tingkatan curug tersebut tidak terlampau deras.

Curug Curajeg berlokasi di Dusun Cirajeg, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya. Berbeda dengan air terjun lainnya, Curug Cirajeg yang terdiri dari dua undakan aliran sungai itu mempunyai ketinggian yang sangat jeram. Pada musim hujan, aliran air pada curug ini tidak mencurah secara terus menerus.

Curug yang satu ini terbilang sangat populer. Karena kerap dijadikan sebagai lokasi Climbing Shower oleh para wisatawan atau panjat tebing diantara guyuran air terjun. Air terjun tersebut bernama Curug Bibijilan yang letaknya di Kampung Lebak Nangka, Desa Kerta Angsana, Kecamatan Nyalindung.

Obyek wisata tersebut merupakan bagian dari kawasan wisata Buni Ayu. Air pada curug ini berasal dari dalam Gua Buniayu yang mengalir bertingkat-tingkat membentuk air terjun.

Obyek wisata Curug Cikaso terletak di Dusun Ciniti, Cibitung, Kecamatan Surade. Curug ini terdiri dari tiga aliran air terjun, masing-masing bernama Curug meong, Curug aki dan Curug Asupan.

Curahan air pada curug tersebut terbilang sangat deras hingga menimbulkan suara gemuruh, bahkan percikan airnya menimbulkan butiran seperti embun. Alam sekitar curug ini sangat indah dan asri, tak heran jika para pengunjung menjadikannya sebagai tempat melepaskan penat.

Curug Awang yang berlokasi di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas ini disebut-sebut mirip dengan air terjun Niagara di Kanada, Amerika Serikat. Terutama pada saat air pada curug tersebut mengalami pasang setelah diguyur hujan.

Volume air yang membludak menyebabkan air terjun ini semakin menyerupai Niagara. Di musim kemarau, pada saat debit air menurun, maka Curug Awang ini memperlihatkan keindahan yang berbeda karena menampakan dua aliran air terjun yang berada di antara celah curug.

Seperti Curug Cikaso, air terjun yang berada di Desa Pasiripis, Kecamatan Surade ini juga memiliki tiga undakan air terjun. Obyek wisata ini bernama Curug Cigangsa. Penamannya berasal dari seorang legenda Eyang Gangsa.

Ada cerita mistis dibalik air terjun yang satu ini, terutama adanya sebuah batu yang terletak di sekitar air terjun. Sekilas batu tersebut memiliki bentuk menyerupai bangunan sebuah masjid. Karena itulah warga sekitar menyebutnya sebagai Batu Masigit atau Batu Masjid.

Selain itu curug dengan keindahan alam yang menakjubkan tersebut juga memiliki nilai sejarah. Konon Curug Cugangsa ini kerap dijadikan sebagai tempat persembunyian di masa penjajahan Belanda.

Curug Gentong terletak di Cibalok, Kecamatan Waluran. Keistimewaan dari air terjun ini terletak pada aliran sungai dibawah air terjun yang bentuknya menyerupai gentong. Uniknya kolam tersebut memiliki lima undakan yang masing-masing terdapat kolam.

Pada air terjun pertama yang berada pada undakan teratas, memiliki ketinggian sekitar tujuh meter. Air terjun kedua setinggi empat meter dan air terjun ketiga ketinggiannya mencapai tujuh meter.