4 Fakta Menarik Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung

Taman makam pahlawan di Bandung ini dibangun sekitar tahun 1958. Menurut sejarah, Pajajaran Siliwangi berniat membuat sebuah tempat persemayaman khusus pahlawan, tujuannya agar jenazah pahlawan tidak sembarangan dikebumikan.

Jika merujuk pada salinan surat keputusan Wali Kota Bandung pada 28 Februari 1973, Nomor 3838/73, TMP Cikutra ini mulanya dibangun di atas lahan perorangan, yakni milik Odje seluas 13.670 meter persegi. Pemkot Bandung kemudian mengupayakan tukar tanah dengan Odje.

TMP ini didirikan khusus guna mengenang jasa-jasa para pejuang serta tentara Indonesia. Dari luar, kamu sudah bisa melihat dua buah tugu ikonik yang berdiri menjulang tinggi bak gerbang masuk area permakaman.

Nah, kalau kamu menghampiri tembok pembatas permakaman yang menghubungkan tugu tersebut lebih dekat, maka akan dapat menemukan nama-nama dari tiap pahlawan yang dimakamkan di TPM Cikutra di Bandung ini.

Terkadang, peziarah ikut mengabadikan momen di tugu ikonik tersebut. Di sisi lain, kamu juga akan menemukan tugu pancasila di sebuah halaman luas yang biasanya jadi lokasi utama upacara memperingati Hari Pahlawan.

Awal berdirinya TMP Cikutra sudah tercatat mulai awal kemerdekaan. Tepatnya pada tahun 1945 tercatat 4.533 pahlawan yang diistirahatkan di lokasi tersebut. 

Pada tahun 2002 pahlawan yang dimakamkan di tempat tersebut bertambah jadi 4.657 makam. Lalu, mulai tahun 2002 dan tahun berikutnya mengalami pertambahan jumlah makam, setidaknya kurang lebih 50 hingga 100 makam per tahunnya. Terhitung mulai tahun 1945 hingga 2018 terdapat 5.802 pahlawan yang dimakamkan di TMP Cikutra ini.

Taman makam pahlawan di Kota Bandung ini memiliki 18 blok. Tiap pahlawan yang berbeda keyakinan dipisahkan bloknya berdasarkan keyakinan yang dianut masing-masing.

Kebanyakan pahlawan yang diistirahatkan di TMP Cikutra beragama Islam. Jumlahnya sebanyak 5.305 pahlawan yang beragama Islam serta 475 pahlawan non-Islam.

Tiga pahlawan nasional yang dimakamkan di TMP Cikutra, yakni Abdul Muis, Dr. Danudirja Setiabudi, serta Prof. Dr. Moestopo. Selain itu, ada banyak makam pahlawan yang merupakan perintis kemerdekaan. 

Terdapat enam pahlawan yang dikenal, di antaranya H. Niti Sumarintri, Ny. Emma Puradiredja, Ny. Ema Sumanegara, Sunarjo Gondokusumo, Domitian Aritohang, serta Lambret Palupessy.

Tak hanya bisa berwisata sejarah, kamu juga bisa kulineran di area depan TMP, lho. Akan lebih ramai ketika di malam hari, mencicipi masakan dan jajanan khas Bandung sambil menikmati suasana sekitar.