Siap-siap, Besok PB Djarum Cari Pebulu Tangkis Muda Terbaik di Bandung

Fung mengatakan jika Bandung memiliki peran besar dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Kota Bandung, kata dia, kerap melahirkan pebulu tangkis kelas nasional dan internasional.

“Maka itu, kami ingin potensi-potensi tersebut kembali terlihat melalui audisi ini. Kami mencari atlet muda dengan mental seorang juara,” ujar Fung, kepada wartawan di GOR KONI Kota Bandung, Sabtu (27/7).

Setelah membuka pendaftaran audisi, Fung cukup kaget melihat antusiasme masyarakat Bandung. Hingga berita ini diturunkan, terdapat sekitar 858 pendaftar yang terdiri dari 653 putra dan 193 putri.

Mereka yang mendaftar perlu melakukan registrasi ulang di GOR KONI Kota Bandung yang dibuka hingga Sabtu (27/7) malam. Dari total 858 pendaftar, hingga saat ini telah terdapat 530 anak yang telah melakukan daftar ulang.

“Sepertinya total pendaftar ulang semakin malam semakin banyak,” tuturnya.

Menariknya, meski menunjuk Bandung sebagai kota perdana diselenggarakannya audisi, ada sejumlah pendaftar yang berasal dari daerah lainnya. Tidak hanya dari provinsi tetangga seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah, ada pula pendaftar yang datang dari Papua.

Dari DKI Jakarta terdapat 43 pendaftar, Banten 36 pendaftar, Jawa Tengah 4 pendaftar, dan Papua dua pendaftar.

Kata Fung, di hari pertama yakni pada Minggu (28/7), peserta akan menjalani tahap screening. Hal tersebut merupakan tahapan seleksi melalui pengamatan langsung Tim Pencari Bakat PB Djarum.

Berbeda dengan audisi di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis hanya mencari bakat dari dua kategori usia, yakni U-11 (berusia 6-10 tahun) dan U-13 (11-12 tahun). Menurut Ketua Tim Pencari Bakat Christian Hadinata, format tersebut diputuskan karena pelatih ingin sedini mungkin dalam mencari bibit pebulu tangkis.

“Sehingga dengan dua format usia ini, kami bisa mengasah mereka dari usia dini yang nantinya bisa semakin matang ketika mereka akan masuk ke pelatnas (Pelatihan nasional). Jadi atlet PB Djarum yang berhasil masuk pelanas sudah memiliki daya saing tinggi dan bermental juara untuk membela Indonesia di masa mendatang,” kata Christian.

Menurut Fung, dalam mencari bibit pebulu tangkis muda, Tim Pencari Bakat tidak memiliki kriteria khusus terutama dari sisi fisik. Soalnya, tidak mudah memprediksi perkembangan tubuh atlet berusia 11 dan 13 tahun.

“Kami tidak mematok apakah nanti menggunakan tangan kanan atau kiri, dan berpostur tinggi atau pendek. Dalam kategori usia 11 dan 13 tahun, menilai itu terlalu kabur,” kata Fung.