Pengangguran Purwakarta Turun di Tengah Ancaman PHK Massal

17 Feb 2023, 08:40 WIB

Ilustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Purwakarta, IDN Times - Di tengah ancaman pemutusan hubungan kerja di perusahaan-perusahaan, angka pengangguran terbuka di Kabupaten Purwakarta malah turun. Bupati Anne Ratna Mustika mengklaim data tersebut berdasarkan hasil evaluasi Badan Pusat Statistik.

“Angkanya sudah turun sangat signifikan, dari 10 koma sekian persen menjadi 8,7 persen. Sudah turun satu digit dan itu sudah luar biasa,” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dalam keterangan persnya, Kamis (16/2/2023).

Bupati menyampaikan itu saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Purwakarta beberapa waktu lalu. Ia mengklaim penurunan jumlah pengangguran terbuka salah satunya adalah andil dari program pelatihan kerja selama ini.

Hingga akhir tahun ini, Disnakertrans Purwakarta menargetkan sekitar 1.500 peserta mengikuti pelatihan. Dengan demikian, jumlah pengangguran terbuka di daerahnya diharapkan terus berkurang.

1. Hampir 5.000 warga Purwakarta ikut pelatihan kerja

dok Diskominfo Purwakarta

Anne menegaskan program tersebut memang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka. Pemerintah Kabupaten Purwakarta di bawah kepemimpinannya diklaim telah meningkatkan aksesibilitas kesempatan dan produktivitas melalui berbagai pelatihan.

"Sampai dengan tahun 2022, kami mencatat sudah ada 4.898 peserta yang telah mengikuti berbagai pelatihan yang dilakukan oleh jajaran Disnakertrans,” kata Anne.

Dari tahun ke tahun, jumlah peserta pelatihan tersebut diakui mengalami fluktuasi.

2. Jumlah peserta sempat turun saat pandemik COVID-19

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bupati menyebutkan, pada 2018 jumlah peserta pelatihan mencapai 596 peserta kemudian meningkat drastis pada 2019 menjadi 2.072 peserta. Namun jumlahnya kembali turun selama pandemik COVID-19 lalu.

Pada 2020, jumlahnya dilaporkan menjadi ada 957 peserta bahkan hanya 430 peserta pada tahun berikutnya, 2021. “Pada tahun 2022 itu ada 843 peserta," katanya, berharap jumlahnya semakin banyak pada tahun ini.

3. Beragam jenis pelatihan kerja yang digelar pemerintah

Ilustrasi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Lebih lanjut, jenis pelatihan yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat diketahui cukup beragam. Mulai dari pelatihan housekeeping, budidaya domba, tata rias, manajemen wirausaha, operator komputer, pembuatan sapu ijuk, dan pembuatan teh kemasan.

Selain itu, ada pula keahlian sablon, pengelolaan kopi atau barista, petani milenial khususnya budidaya cabai, bahasa Jepang, pengoperasian mesin bubut, pengolahan hasil pertanian, teknisi audio video, pengolahan ikan, otomotif, menjahit, furniture hingga pelatihan desain grafis.

4. Pembukaan pelatihan kerja tahun ini diikuti 112 peserta

Ilustrasi pelatihan (pexels.com/fauxels)

Pada pembukaan pelatihan kerja pertama tahun ini, Disnakertrans mencatat jumlah peserta yang mendaftar mencapai 112 orang. Sekretaris Disnakertrans, Wita Gusrianita menyebutkan, para peserta itu terbagi dalam tujuh kelompok pelatihan.

Ketujuh kelompok itu di antaranya desain grafis madya, instalasi listrik bangunan sederhana, las listrik, finishing teknik semprot, digital marketing, menjahit dan plate welder. Menurutnya, jenis keahlian itu dinilai banyak dibutuhkan di dunia kerja.

"Pola pelatihan 30 persen softskill materi dan lain sebagainya lalu 70 persennya praktik,” kata Wita menambahkan.

Untuk sumber anggarannya, kegiatan tersebut dibiayai dari APBN, APBD I dan APBD II.