Menhub Berencana Bangun ART hingga Sky Train di Bandung
Bandung, IDN Times - Kementerian Perhubungan merencanakan membangun Autonomous Rail Transit (ART) hingga Sky Train di wilayah Bandung. Rencana transportasi massal ini sementara masih dipelajari oleh pemerintah pusat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rencana ini tengah digodok dan dipelajari terlebih dahulu. Ia juga mengajak agar para investor turut berpartisipasi dalam rencana pembangunan ini nantinya.
"Di Bandung, kami ingin membuat ada beberapa pemikiran. Memikirkan bagaimana ART bisa beroperasi di sini. Bandung juga akan buat Sky Train, sedang distudi dan saya mengajak swasta Bandung untuk berinvestasi," ujar Budi usai kegiatan ASEAN Railway CEO’s Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 di Hotel Pullman, Kota Bandung, Selasa (3/9/2024).
1. Kereta listrik akan lebih menarik wisawatan
Budi menuturkan, kondisi alam Kota Bandung turut menjadi daya tarik para wisatawan. Namun hal ini akan lebih bagus lagi nantinya jika ART dan Sky Train bisa hadir dan menjadi moda transportasi publik.
"Bandung indah sekali, tapi akan lebih indah kalau ada ART dan Sky Train," katanya.
2. Bey pastikan sektor kereta api di Jabar akan masuk elektrivikasi
Sementara, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, ia saat ini tengah memaksimalkan transportasi publik di ranah Kereta Api. Bahkan, dalam beberapa bulan ke depan, akan ada elektrivikasi.
"Kita pastikan akan ada peningkatan kualitas kereta api, insyaallah bulan November informasinya, akan ada elektrivikasi persinyalan bertahap ya mudah-mudahan akan jadi awal peningkatan kualitas dari commuter line di Bandung," katanya.
3. Trem otonom sudah ada di IKN
Sebelumnya, ART merupakan transportasi massal yang dibuat khusus untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini sudah terdapat satu rangkaian trem otonom. Transportasi ini juga dikenal dengan trem otonom (TO).
Trem ini merupakan moda transportasi massal berbasis listrik, karena menggunakan roda karet yang bergerak pada rel virtual dalam batas tertentu. Selain itu, mode transportasi ini juga menggabungkan karakteristik kereta (LRT) dan bis (BRT) dan bentuknya seperti kereta LRT tetapi tidak beroperasi di atas rel.
Satu trainset kereta otonom terdiri atas tiga kereta dengan kapasitas hingga 300 orang. Kapasitasnya, satu rangkaian kereta dengan lima gerbong dapat menampung hingga 500 penumpang.
