Bandung, IDN Times - Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejati) Jawa Barat akan memanggil beberapa orang saksi dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Pramuka, Kota Bandung. Pemanggilan ini direncakan dilakukan pada, Selasa (5/4/2022).
"Besok (pemeriksaan). Paling tiga sampai empat orang," ujar Kasipenkum Kejati Jabar, Dodi Gazali Emil saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022).
Meski akan memanggil beberapa sakai yang akan dimintai keterangan oleh penyidik, Dodi bilang bahwa beberapa nama dari saksi ini belum bisa disampaikan pada publik. Menurutnya, semua akan diumumkan esok hari.
"Untuk siapa saja namanya, itu orangnya tidak dapat diinfokan," ucapnya.
Kemudian, ketika ditanya soal hasil penyelidikan sementara, mengenai uang korupsi itu digunakan untuk kegiatan apa saja, Dodi mengatakan bahwa uang dilakukan untuk beberapa kegiatan tentang keperamukaan.
"Banyak lah. Untuk kegiatan rutin maupun untuk perjalanan dinas. Kita belum bisa merincikan karena kegiatannya banyak. Cuma penyidik sudah memiliki dua alat bukti, sehingga masuk ke penyidikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kejati Jabar mulai melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi Kegiatan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung. Kerugian negara dari kasus ini ditaksir mencapai Rp6,5 miliar.
"Menaikkan status perkara dugaan tindak pidana korupsi Kegiatan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Kasipenkum Kejati Jabar, Dodi Gazali Emil, Selasa (29/3/2022).
Dugaan tindak pidana korupsi itu bersumber dari dana hibah Pemerintah Kota Bandung tahun 2017-2019. Dodi bilang, dari kejadian ini ada kerugian negara yang angkanya mencapai miliaran rupiah.
"Hibah Pemerintah Kota Bandung kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung pada tahun 2017 sebesar Rp2,5 miliar, tahun 2018 sebesar Rp2,5 miliar dan tahun 2020 sebesar Rp1,5 miliar," ucapnya.