Bandung, IDN Times - Kasus perusakan tempat ibadah belakangan ini banyak terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten. Beberapa pekan lalu, misalnya, kaca Masjid Nurul Jamil di Dago Kota Bandung di lempar oleh oknum tidak dikenal.
Insiden tersebut sempat menggemparkan warga Kota Bandung. Sampai saat ini, pelaku dari pelemparan masjid sudah diamankan oleh polisi. Adapun tersangka pelemparan masjid itu berinisial DS.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat, Rafani Akhyar mengatakan, kondisi yang terjadi dalam beberapa pekan kemarin memang sangat dilematis. Perusakan tempat ibadah tidak hanya di masjid, melainkan sampai mushala.
Oleh karena itu, ia meminta penjagaan tempat ibadah harus diperketat oleh masyarakat itu sendiri, tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian. "Masyarakat harus lebih aktif, jangan polisi, penjagaan itu penting tapi oleh masyarakat," ujar Rafani saat dihubungi, Minggu (4/10/2020).
Ia menuturkan, terpenting saat ini masyarakat harus lebih berhati-hati. Adapun jika menemukan oknum mencurigakan dan hendak melakukan perbuatan tidak terpuji di lingkungan tempat ibadah, maka harus diserahkan pada pihak berwenang.
"Kalau ada kasus masyarakat ikut terlibat, tangkap dan serahkan kepada aparat sambil ikut menyelidiki masyarakatnya. Sejauh mana kalau orang itu memang disinyalir gila," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rafani mengatakan, kejadian perusakan tempat ibadah yang terjadi beberapa pekan lalu bukanlah hal baru. Menurutnya, kejadian perusakan ini patut dicurigai lantaran terjadi secara bersamaan.
"Dulu pernah ada, kemudian timbul lagi. Malah ini jadi timbul tanda tanyanya itu apakah ini ada kaitan dengan kasus persekusi terhadap ulama?," jelasnya.
Seperti diketahui, selain perusakan Masjid Nurul Jamil, Masjid Al-Muslihun, Jalan Kampung Bengkok, Kelurahan Ciumbuleuit juga sempat di rusak oleh oknum tidak di kenal.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung, AKP Rahayu Mustikaningsih mengatakan, untuk peristiwa tersebut pelaku berinisial T sudah diamankan.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pada Jumat (25/6) dini hari melihat pelaku melempar batu ke arah masjid sehingga kaca jendela pecah. Para saksi mengatakan bahwa posisi pelaku sekitar tujuh hingga delapan meter dari masjid. Ia melemparkan batu seukuran kepalan tangan ke arah masjid Al Muslihun.