Digugat Cerai, Dedi Mulyadi Pilih Temui Janda Ketimbang Hadiri Sidang

Menurut informasi yang Dedi sampaikan, perempuan itu menjadi janda setelah suaminya bernama Dadan Suhendar meninggal dunia. Karena itu, Umiyati pun harus menghidupi keluarganya dengan berkeliling berjualan bumbu dapur.

Saat bertemu Dedi, Umiyati pun langsung memeluknya. Setelah berbincang, ia pun mendatangi rumah sang janda untuk memeriksa keadaan keluarganya yang sederhana.

“Rupanya ia hidup dengan anaknya yang hingga kini sulit mendapatkan pekerjaan karena kerap dimintai uang oleh organisasi yang berada di sekitar perusahaan,” katanya.

Dedi berharap Umiyati bisa hidup mandiri dengan memberikan sejumlah modal untuk usaha. Selain itu, ia juga membayarkan sewa rumah kontrakan sang janda untuk enam bulan ke depan. Bahkan, Dedi mengaku rela menggotong sendiri karung beras yang akan diberikan untuknya.

Mengenai persidangan perdana atas gugatan cerai dari istrinya, Dedi mempercayakan kepada pengacaranya untuk hadir ke Pengadilan Agama Purwakarta. "Saya pesan pada pengacara untuk cari jalan terbaik untuk masa depan anak-anak (Dedi dan Anne)," ujarnya berpesan.

Di persidangan yang dihadiri Anne selaku penggugat, pengacara Dedi menjelaskan alasan ketidakhadiran tergugat lantaran tidak merasa menerima surat pemanggilan. Pihak pengacara mengakui surat pemanggilan itu ditujukan ke alamat rumah tergugat di Kabupaten Subang, bukan yang di Purwakarta.

Namun, majelis hakim memastikan alamat dalam surat pemanggilan tergugat sudah sesuai. “Majelis hakim menyatakan bahwa panggilan terhadap tergugat resmi dan patut. Artinya, sesuai dengan aturan perundang-undangan,” ujarnya Bagian Hubungan Masyarakat Pengadilan Agama Purwakarta, Tibyani seusai sidang.