Begini Penampakan Purwarupa Angkot Pintar Bandung Bernama Angklung
- Kursi tidak berdesakan, nyaman untuk penumpang
- Bayar cukup pakai kartu digital (e-money)
- Dilengkapi dengan pendingin ruangan, WiFi, dan kendaraan listrik
Bandung, IDN Times - PT Marlip Indo Mandiri yang memiliki pabrik di Kota Bandung memperkenalkan purwarupa kendaraan bernama Angklung atau Angkutan Kota Listrik Bandung. Kendaraan ini beberapa hari lalu sudah mulai mengaspal di jalanan Kota Bandung untuk menjajal menjadi angkutan kota (angkot).
IDN Times berkesempatan melihat secara langsung kendaraan ini yang dibawa oleh pemilik perusahaan ke kantor Dishub Bandung, Senin (4/8/2025). Memiliki warna biru penuh di bagian luar, Angklung lebih mirip minibus karena bisa menampung penumpang mencapai 15 orang.
1. Kursi tidak berdesakan
Di bagian dalam kursi ditata sedemikian rupa sehingga nyaman untuk penggunanya. Ada yang menghadap ke bagian dalam minibus, ada yang yang menghadap ke bagian depan. Minibus ini pun memiliki kursi khusus penyandang disabilitas yang berwarna kuning.
2. Bayar cukup pakai kartu digital
Berbeda dengan angkot konvensional yang masih membayar secara tunai, Angklung mewajibkan penumpangnya untuk membayar menggunakan kartu digital (e-money). Penumpang hanya bisa melakukan penempelan kartu satu kali ketika naik, dan menempelkannya kembali ketika turun.
3. Dilengkapi dengan pendingin ruangan dan WiFi
Pada angkot ini terdapat air condition, rear camera, LCD TV, audio, PC dashcam DVR, elektric door passanger, wheel chair seat, WiFi, dan alat untuk tap kartu pembayaran non tunai. Sehingga, dengan berbagai macam fasilitas itu, angkot tersebut terasa nyaman.
4. Kendaraan listrik cukup untuk satu hari perjalanan
Angklung dibuat menggunakan desain dengan mobil listrik, bukan pakai bahan bakar minyak (BBM). Dalam satu hari pengisian daya kendaraan ini bisa dipakai hingga 200 kilometer (km). Jarak tersebut lebih dari cukup dari rata-rata angkot di Bandung yang menempuh jarak 140 km dalam sehari perjalanan. Untuk pengisian daya pun sekitar 4-6 jam sehingga bisa diisi ketika kendaraan ini selesai beroperasi.
5. Belum pasti dipakai
Meski sudah dikenalkan pada masyarakat dan dinas perhubungan Kota Bandung, kendaraan ini belum tentu bisa digunakan secara resmi untuk menggantikan angkot konvensional. Sebab, hingga saat ini Pemkot Bandung belum bisa memastikan program angkot pintar akan melakukan pengadaan baru atau memperbaiki yang sudah ada.
