Siswa dan Guru Positif COVID-19 di Kota Bandung Capai 117 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebutkan, angka keterpaparan siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas terus bertambah. Pada akhir pekan lalu, data siswa dan guru yang terpapar COVID-19 mencapai 84 orang. Namun, pada per Selasa (26/10/2021) pukul 12.00 WIB, kasusnya bertambah menjadi 117 orang.
Jumlah ini kemungkinan besar akan naik karena hasil tes PCR acak belum keluar semua. Sampel yang sudah diperiksa sebanyak 5.993 dengan hasil yang sudah keluar sebanyak 3.530 sampel. Selain itu, sekolah yang dites pun baru 157, di mana target ada 212 sekolah.
"Untuk presentasenya baru 3 persen, jadi ada 97 persen yang negatif COVID-19," ujar Ahyani.
1. Sudah ada 22 sekolah di Kota Bandung menghentikan kegiatan PTM
Dari total 117 yang dinyatakan positif COVID-19 terdiri dari 105 orang siswa dan 12 orang guru. Sedangkan total sekolah yang terdapat kasus positif COVID-19 melebihi lima persen sebanyak 22 sekolah, kemudian ada 33 sekolah di mana presentasenya sekitar satu sampai lima persen, dan 40 sekolah tidak ditemukan kasus COVID.
Berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat, ketika ada sekolah yang keterpaparan siswa da gurunya di atas lima persen maka PTM harus dihentikan lebih dulu dan kembali menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kondisi sekarang menunjukkan kalau penyebaran virus masih berjalan, pandemik berlanjut jadi harus hati-hati," kata dia.
2. Keterpaparan guru dan siswa belum tentu di sekolah
Menurut Ahyani, dengan adanya siswa dan guru yang positif COVID-19 belum bisa dipastikan mereka terpapar dari lingkungan sekolah. Berbagai aktivitas sekarang sudah bisa dilakukan dengan relaksasi yang dilakukan Pemkot Bandung.
Dengan demikian, mereka bisa saja terpapar ketika berada di luar sekolah tapi baru ketahuan ketika dilakukan tes acak oleh Dinkes Bandung saat ikut PTM. Ahyani pun meminta masyarakat lebih waspada ketika berada di luar rumah agar bisa menerapkan prokes ketat.
"Setiap aktivitas memiliki ruang untuk penularan. Maka kami tidak akan menurunkan (jumlah) tracing dan testing," paparnya.
3. Segera lapor ke puskesmas ketika kedapatan positif COVID-19
Dalam antisipasi adanya gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia, Ahyani mengimbau kepada mereka yang dipastikan positif virus corona agar bisa memberikan data kepada tenaga kesehatan termasuk di Puskesmas agar dilakukan pelacakan. Itu bisa dilakukan agar nantinya keluarga atau orang terdekat yang selama ini bersentuhan maupun bertemu bisa dites.
Cara ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus corona yang semakin masif kepada orang lain. Dengan pelacakan harapannya rantai virus tersebut bisa diputus.
Baca Juga: Muncul Kasus Positif COVID-19, Disdik Kota Bandung Hentikan PTM di 12 Sekolah
Baca Juga: Siswa dan Guru Positif COVID-19 saat PTM di Bandung Terus Bertambah