1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor Diprioritaskan Disuntik Vaksin COVID-19

Warga di zona merah COVID-19 akan disuntik lebih dulu

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bogor tengah mendata siapa saja yang terlebih dahulu bisa mendapat suntikan vaksin COVID-19. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, untuk tahap awal Pemkab Bogor akan membagi kuota 1,2 juta penerima menjadi 11 kategori warga sesuai masing-masing bidang ataupun profesi yang diprioritaskan.

"Ada 11 kategori daftar calon penerima vaksin COVID-19 yang rencananya datang bulan depan," kata Ade Yasin dikutip dari ANTARA, Sabtu (17/10/2020).

1. Berikut pembagian vaksin di Kabupaten Bogor

1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor Diprioritaskan Disuntik Vaksin COVID-19Petugas medis melakukan uji usap (swab) dari seorang pria ditengah penyebaran virus corona (COVID019), di pusat uji, di New Delhi, India, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Beberapa kategori tersebut yaitu, tenaga kesehatan 16.452 orang, Kodim 0621 sebanyak 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang, pesantren 14.070 orang, guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, rukun tetangga 16.256 orang, rukun warga 4.086 orang, serta masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang.

Ade Yasin menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor mendapat jatah vaksin COVID-19 terbanyak dari daerah lainnya di tingkat kabupaten atau kota.

"Kabupaten Bogor paling banyak (dapat vaksin), kita paling banyak jumlah penduduknya," ungkap Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Tahun ini jumlah penduduk Kabupaten Bogor menembus angka 6 juta jiwa. Menurut Ade Yasin, jatah vaksin COVID-19 di masing-masing daerah yaitu 20 persen dari jumlah penduduk, sehingga diperkirakan jatah vaksin untuk Kabupaten Bogor sebanyak 1,2 juta vaksin.

2. Untuk tempat penyuntikan belum bisa dipastikan

1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor Diprioritaskan Disuntik Vaksin COVID-19Kasus re-infeksi muncul di AS dan infeksi kedua COVID-19 lebih serius dibanding yang pertama. Ilustrasi (twitter.com/New York Post)

Meski sudah diinstruksikan Pemprov Jabar melakukan pendataan terhadap penerima vaksin, tapi Pemkab Bogor belum mendapatkan jadwal pelaksanaan hingga tempat kegiatannya.

"Sementara kita baru diminta untuk mendata," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

3. Penyuntikan vaksin COVID-19 diutamakan di daerah zona merah

1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor Diprioritaskan Disuntik Vaksin COVID-19IDN Times/Debbie Sutrisno

Saat ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami tengah mencari formasi terkait pemberian vaksin COVID-19. Hal itu guna memastikan pihak mana yang nantinya lebih dulu akan mendapatkan.

Pemerintah Indonesia hingga kuartal keempat 2020 sedang menyiapkan 271,3 juta dosis vaksin corona untuk diberikan kepada masyarakat. Sebanyak 30 juta dosis vaksin diharapkan sudah bisa disediakan di akhir tahun ini.

Rencananya distribusi vaksin akan dimulai pada bulan November 2020. Vaksin tersebut berasal dari perusahaan asal Cina, Cansino, Sinovac, dan Sinopharm.

Emil menuturkan, vaksin COVID -19 yang akan diberikan kepada masyarakat, khususnya di Jawa Barat terbagi dua, yakni ada yang didatangkan dari luar negeri dan buatan dalam negeri yang saat ini sedang terus disempurnakan.

"Yang dibeli langsung (dari luar negeri) itu kemungkinan bulan depan dan Desember sudah hadir, yang kedua vaksin yang dites pada diri saya akan diproduksi dalam negeri oleh Biofarma dan itu jumlahnya bisa ratus juta dosis kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil, Rabu (14/10/2020).

4. Karena pembelian vaksin terbatas maka diberikan bertahap

1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor Diprioritaskan Disuntik Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun untuk vaksin yang dibeli dari luar negeri jumlahnya terbatas. Karena itu saat ini Pemprov Jabar tengah mencari formasi yang tepat mengenai pihak yang didahulukan dalam memperoleh vaksin.

"Nanti komposisinya di mana tentu akan kita informasikan," ucapnya.

Meski demikian, Emil memastikan ada beberapa pihak yang akan menerima vaksin lebih dulu. Di antaranya tenaga kesehatan yang notabene berjuang di garis depan yang berhadapan dengan pasien positif Covid-19.

"Kedua, didahulukan (masyarakat) di zona merah, di daerah-daerah yang paling parah," katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya