Tak Ada Angin atau Hujan, Rumah di Bandung Barat Ambruk

Ambruknya rumah diduga lantaran buruknya tembok irigasi

Bandung Barat, IDN Times - Tak ada angin tak ada hujan, sebuah rumah di Kampung Tugu, RT 02 RW 08, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ambruk. Peristiwa ambruknya rumah tersebut terjadi pada Sabtu, 27 November 2021 siang.

Diduga, keruntuhan tersebut akibat buruknya tembok irigasi yang sebelumnya tergerus oleh banjir di wilayah tersebut. Pondasi rumah yang berada berdampingan dengan tembok irigasi itu pun ikut tergerus sehingga mengakibatkan ambrolnya tembok bangunan rumah.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya rumah tersebut. Namun, pemilik mengalami kerugian materil berupa kerusakan rumah dan sejumlah perabot yang hancur tertimbun puing-puing reruntuhan bangunan.

1. Rumah ambruk tanpa aba-aba

Tak Ada Angin atau Hujan, Rumah di Bandung Barat Ambruk(IDN Times/Bagus F)

Peristiwa itu terjadi saat pemilik rumah, Epon (50 tahun), tengah berbaring di ranjang tidurnya. Epon sebelumnya mendengar suara retakan tembok yang merekah sedikit demi sedikit sebelum akhirnya tembok belakang rumahnya ambruk.

"Kejadiannya sekitar jam setengah dua siang tadi. Saat kejadian memang tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba ambruk aja. Saya langsung lari ke depan," kata Epon saat ditemui, Sabtu (27/11/2021).

2. Menyisakan bagian depan rumah

Tak Ada Angin atau Hujan, Rumah di Bandung Barat Ambruk(IDN Times/Bagus F)

Atas peristiwa itu, ruang tidur, ruang dapur dan kamar mandi hancur lebur. Runtuhan bangunan rumah menutup irigasi dan sebagian kebun warga. Peristiwa ambruk rumah ini menyisakan bagian depan rumah.

"Barang-barang seperti perabot tidak sempat diselamatkan. Apalagi yang di dapur, habis aja itu mah," ujar Epon.

3. Bangunan irigasi yang buruk menjadi sebab bencana

Tak Ada Angin atau Hujan, Rumah di Bandung Barat Ambruk(IDN Times/Bagus F)

Sementara itu, Ketua RW setempat Juju Junaedi menduga, runtuhnya rumah tersebut diakibatkan oleh buruknya irigasi yang dibangun di wilayah tersebut. Irigasi yang dibangun hanya kuat bertahan satu tahun sebelum terkikis dan ambrol.

"Posisi rumah ini berada di atas irigasi. Saat irigasi ini tergerus sedikit demi sedikit, bangunan yang berada di atasnya pun terancam dan ambruk," tutur Juju.

Buruknya kualitas bangunan irigasi juga berdampak pada aliran air yang menyusur ke dataran lain. Akibatnya, longsor juga terjadi di wilayah yang sama.

Baca Juga: Rumah Ambruk di Tambaksari akan Ditangani Pemkot Surabaya

Baca Juga: Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 M

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Bencana Alam, Banjir hingga Gempa Bumi

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya