Kasus COVID-19 Jabar Meningkat karena Warga Ogah Taat Larangan Mudik

Pilih tak mudik adalah kemudaratan

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil membeberkan penyebab lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Jabar. Ketidaktaatan masyarakat pada aturan larangan mudik 2021 jadi faktor utama kenaikan kasus.

"Terjadi lonjakan setelah libur Lebaran yang masa inkubasinya jatuh di minggu-minggu ini. Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan pada imbauan (untuk tidak) mudik membawa kemudaratan seperti ini. Jadi intinya ada kenaikan, tapi masih relatif terkendali," ujar Emil melalui keterangan resminya, Senin (14/6/2021).

1. Efek libur lebaran baru terasa saat ini

Kasus COVID-19 Jabar Meningkat karena Warga Ogah Taat Larangan MudikHumas/Pemprov Jabar

Jika pada libur lebaran 2021 kemarin masyarakat bisa taat mengikuti aturan larangan mudik, Emil mengatakan, lonjakan kasus tidak akan terjadi secara signifikan. Ia meminta, masyarakat harus lebih memperhatikan aturan, dan jangan sampai disepelekan begitu saja.

"Data pada hari lebarannya itu rendah. Salah satu persentase (kasus) terendah itu justru di hari lebaran. Sekarang ada kenaikan," katanya.

2. Sebesar 50 persen BOR di Kota Bandung didominasi warga luar kota

Kasus COVID-19 Jabar Meningkat karena Warga Ogah Taat Larangan Mudik ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Berdasarkan pantauannya di lapangan, Emil bilang, rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar mencapai 68 persen. Sedangkan tingkat keterisian rumah sakit di Kota Bandung sebesar 85 persen.

"BOR (Bed Occupancy Rate) di Kota Bandung sangat tinggi, karena 50 persen pasien-pasien dari luar Kota Bandung memilih untuk mendapatkan perawatan COVID-19 di Kota Bandung," ujarnya.

3. Tingkat keterisian non-ICU RSHS mencapai 64 persen

Kasus COVID-19 Jabar Meningkat karena Warga Ogah Taat Larangan MudikANTARA/Chairul Rohman

Kemudian, Emil menambahkan, tingkat keterisian ruang isolasi non-ICU di RSUP Dr. Hasan Sadikin berada di angka 64 persen. Sementara keterisian ruang isolasi ICU mencapai 80 persen.

"Jatah bed untuk pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih 26 persen, dan masih bisa ditingkatkan menjadi 40 persen kalau kira-kira ruang isolasi sekarang naik mendekati penuh, maka ada pergeseran sekitar hampir 200 bed akan dikonversi untuk perawatan pasien COVID-19," katanya.

4. Emil minta Satgas COVID-19 Jabar perketat aturan

Kasus COVID-19 Jabar Meningkat karena Warga Ogah Taat Larangan MudikRidwan Kamil menghadiri acara Indonesia Millennial Summit by IDN Times (Dok. IDN Times)

Dari kejadian ini, Emil sudah meminta Satgas COVID-19 Jabar untuk mengendalikan peningkatan kasus COVID-19 dengan aturan pengetatan aktivitas masyarakat dan mendisiplinkan kegiatan di masyarakat.

"Nanti sudah saya instruksikan diwakili Sekda Kota Bandung kebijakan WFH sedang dihitung, kebijakan nikahan sedang dihitung khususnya Bandung Raya"

"Termasuk pengetatan-pengetatan yang memang akan jadi pola. Jadi jangan kaget, kalau kasus naik, maka akan diperketat. Mudah-mudahan bisa turun seperti sebelum Lebaran," kata dia.

Baca Juga: Gadeng Uni Eropa, Pemprov Jabar Gali Potensi Ekspor ke Benua Biru

Baca Juga: Pemprov Jabar Janji Hukum ASN yang Jadi Calo untuk PPDB 2021

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya