Presiden FAST: Metaverse Efektif di Indonesia Tahun 2025
Infrastruktur dan regulasi di Indonesia perlu disempurnakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Layanan Metaverse di Indonesia diperkirakan bisa efektif digunakan masyarakat Indonesia dalam tiga tahun ke depan (2025) dengan memberi pengalaman baru sisi kustomer setelah memenuhi sejumlah kebutuhan lapangan.
Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) Sri Safitri mengatakan, prediksi tersebut merujuk sejumlah kalkulasi realistis.
"Layanan efektif Metaverse akan bergantung seberapa isu bidang infrastruktur, peranti keras, dan regulasi bisa diselesaikan di Indonesia. Jika sisi-sisi ini belum bisa ditangani, maka use case Metaverse tidak bisa dalam waktu dekat dilaksanakan," katanya dalam siniar Webinar Metaverse dan NFT: Aspek Hukum, Bisnis, dan Teknologi, yang diselenggarakan oleh Heylaw.id, baru-baru ini.
1. Layanan internet di Indonesia masih butuh peningkatan
Deputy Executive Vice President CX & Digitization PT Telkom ini mencontohkan, mayoritas kecepatan jaringan internet masyarakat Indonesia kisaran 10 Mbps. Sebuah angka yang masih harus ditingkatkan lagi untuk layanan Metaverse yang mulus dan memberikan pengalaman pelanggan yang baik.
Selain itu, ujar Uni Safitri, sapaannya, tujuh fundasi layanan pun belum semuanya matang dan mapan menyokong Metaverse. Yakni perangkat keras, komputer, networking, platform virtual, interchange tools & standards, serta layanan pembayaran dan konten.
"Jangan lupakan pula isu keamanan, potensi serangan siber akan muncul, bahkan dalam bentuk yang belum pernah ada. Privasi pun akan dicari-cari celahnya oleh kriminil, karena kelak Metaverse ini seperti honeypot. Sarang madu baru yang akan dikerubungi dan jadi target utama," katanya.