Berharap Menteri Agama Baru Lawan Radikalisme di Jawa Barat
Jawa Barat sering dikaitkan dengan paham radikal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Salah satu gebrakan yang dipilih Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam memilih kabinetnya adalah ketika ia menunjuk Jenderal TNI Purnawirawan Fahrul Razi menduduki kursi Menteri Agama RI. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya sejak reformasi, kalangan militer ditunjuk menempati pos kementerian tersebut.
Penunjukan Fahrul yang kontroversial ini mendapat sambutan baik dari Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat. Ketua GP Ansor Jabar, Deni Heidar, percaya bahwa Jokowi punya tujuan strategis di balik keputusan tersebut.
“Kami pasti menghormati hak preogratif presiden. Berarti presiden memandang bahwa sosok Menteri Agama baru dianggap mampu menuntaskan visi dan misi presiden,” ujar Deni, ketika dihubungi pada Kamis (24/10).
1. Dianggap mampu memerangi radikalisme
Mungkin, kata Deni, Jokowi menunjuk Menteri Agama dari kalangan TNI karena ingin menuntaskan bahaya paham radikalisme yang berkembang di Indonesia. “Semoga saja seperti itu,” tuturnya.
Di mata Deni, seseorang yang pernah menempuh karier di panggung militer semestinya memiliki keberanian lebih untuk memerangi hal tersebut. “Maka itu kami pasti menyambut baik keputusan ini,” tutur dia.