Aktivitas Vulkanik Menurun, Tangkuban Parahu Masih Ditutup
Aktivitas menurun hampir separuhnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu. Evaluasi tersebut dilakukan setelah aktivitas vulkanik objek wisata tersebut tercatat menurun.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan jika aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu terus menurun setelah mengalami erupsi sekitar dua bulan lalu, atau pada Jumat, 26 Juli 2019.
1. Getaran mulai mengecil
“Seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu merekam getaran tertinggi yakni hanya 22 milimeter amplitudo dengan durasi hingga 18 detik. Hari ini ada empat kali gempa hembusan dengan 2 sampai 22 milimeter amplitudo,” kata dia, saat dihubungi pada Selasa (8/10).
Dari rekaman tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa getaran pada Gunung Tangkuban Parahu mengalami penurunan hampir separuhnya. Pasalnya, ketika mengalami erupsi, getaran tertinggi yang terekam oleh seismograf mencapai 50 milimeter amplitudo.