Siswa SMA Sederajat dan Guru Dapat Kuota Internet dari Pemprov Jabar
Lumayan nih dari pusat dapat dari daerah dapat juga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan bantuan kepada seluruh siswa dan guru SMA, SMK, dan SLB baik yang statusnya negeri atau swasta berupa kuota internet selama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara online.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, bulan ini rencananya seluruh siswa dan guru akan mendapat kartu perdana gratis beserta kuota internet 10 GB. Program ini direncanakan berjalan mulai September sampai Desember 2020.
"Pada bulan pertama bantuan ini bersifat gratis. Namun, untuk tiga bulan berikutnya penerima bantuan akan mendapat kuota intenet mencapai 11 GB dengan hanya membayar Rp5.000 per siswa," ujarnya usai penandatanganan kerja sama Permprov Jabar dengan Telkomsel di Gedung Pakuan, Rabu (2/9/2020).
1. Program ini berbeda dengan yang diluncurkan Kemendikbud
Menurut Emil, Program Merdeka Belajar Jarak Jauh berbeda dengan program kuota internet gratis yang sedang direncanakan pemerintah pusat. Tapi begitu program pusat bergulir nanti, nomor perdana MBJJ dapat didaftarkan pihak sekolah ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud.
Dia pun mengapresiasi inisiatif dan kolaborasi dari Telkomsel guna mendukung pembelajaran jarak jauh. Menurutnya, selain kepemilikan gawai dan blankspot internet, keterbatasan kemampuan masyarakat membeli kuota internet juga menjadi kendala utama.
“Di situasi perang (lawan COVID-19) saya apresiasi pihak yang turun tangan bukan lepas tangan,” ujarnya.
Dalam hitungan Emil, akan ada 3,25 juta keping mikrochip nomor perdana gratis yang sudah terisi 10 GB kuota internet dalam satu bulan pertama.
Untuk kebutuhan seluruh siswa dan guru SMA/SMK/SLB sebetulnya hanya dibutuhkan 1,9 juta keping mikrochip. Sementara sisanya 1,3 juta mikrochip dapat diberikan kepada santri di pesantren, siswa madrasah aliyah (MA) di bawah Kemenag, serta mahasiswa yang kesulitan.
Baca Juga: Janji Kuota Internet Gratis untuk Siswa di Jabar Ternyata Belum Merata