TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Honorer Nakes di Jabar Demo Tuntut Diangkat Jadi ASN

Banyak nakes tak dapat upah layak

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Ratusan pekerja honorer tenaga kerja (nakes) di Jawa Barat melakukan demontrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat(5/8/2022). Mereka menuntut agar diangkat statusnya menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Kedatangan ASN di Gedung Sate sudah ada sejak pukul 08.00 WIB pagi. Bukan hanya dari Kota Bandung, perwakilan nakes honorer ini berasal dari Pangandaran, Tasikmalaya, Subang, Karawang, hingga Bekasi.

Ketua Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Suhendri mengatakan, para honorer nakes menuntut haknya agar bisa diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). Jangan sampai para honorer yang sudah mengabdi lama kemudian hilang pekerjaannya karena tahun depan pemerintah berencana menghapus tenaga kerja honorer.

"Kami di setiap kabupaten/kota sudah melakukan sesuatu konsolodasi persuasif, dan sampai sekarang belum menghasilkan sesuatu yang berpihak kepada kita," kata dia, Jumat (5/8/2022).

1. Kami sudah mengabdi untuk kesehatan masyarakat

IDN Times/Debbie Sutrisno

Suhendri menuturkan, para nakes yang ada di depan Gedung Sate ini sudah bekerja mati-matian dalam menyelematkan kesehatan masyarakat khususnya saat pandemik COVID-19. Bukan hanya bekerja di fasilitas kesehatan yang besar saja, para honorer nakes juga banyak yang bekerja di fasilitas kesehatan kecil seperti Posyandu.

"Ya harapan kami terkait masalah perubahan status perubahan pekerja, kami dari non-ASN nakes maupun non nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan untuk diakomodir dan diangkat sebagai ASN," kata dia.

2. Banyak nakes yang honornya sangat kecil

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, persoalan para tenaga kerja kesehatan di Jabar ini bukan hanya status pekerjaan. Saat masih bekerja banyak nakes yang honornya sangat kecil. Upah kurang layak ini harus diperbaiki agar nakes bisa bekerja dengan maksimal dalam melayani masyarakat.

"Jadi sampai saat ini kami intinya masih mendapatkan upah atau honor dibawah layak," kata dia.

Berita Terkini Lainnya