TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Provinsi Jabar Masih Aman dari Penyebaran Virus Corona

Masyarakat tetap harus waspada dan melakukan antisipasi

Thermal scanner yang bisa mendeteksi suhu tubuh seseorang terhubung dengan monitor. (IDN Times/Fitria Madia)

Bandung, IDN Times- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengonfirmasi hingga kini tidak ada laporan virus corona (2019-nCov) di daerahnya. Komite Emergensi International Health Regulation (IHR) pada Kamis (23/1) menyatakan pneumonia akibat novel coronavirus bukan keadaan yang membahayakan kesehatan manusia. Meski demikian, kewaspadaan dan upaya pencegahan tetap diperlukan.

“Sampai dengan tanggal 23 Januari belum ditemukan ada penderita pneumonia terkonfirmasi akibat novel coronavirus. Tapi Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan edaran kepada setiap pemda agar meningkatkan kewaspadaan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Berli Hamdani melalui siaran pers, Jumat (24/1).

1. Jabar sangat berpotensi terpapar berbagai macam virus

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Menurutnya, provinsi dengan karakteristik seperti Jabar berpotensi terpapar berbagai macam virus. Jabar merupakan destinasi favorit bagi wisatawan asing seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.

Selain itu, Jabar juga menjadi lokasi proyek kereta api cepat Bandung - Jakarta di mana banyak pekerja berasal dari Cina yang merupakan negara asal virus ini. Diketahui, kelima negara ini sudah terpapar corona, ditambah Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.

“Enam kasus kematian telah dilaporkan dari Wuhan, Cina, dan dilaporkan telah ada 16 petugas layanan kesehatan telah terinfeksi. Tidak menutup kemungkinan Jabar bisa terpapar,” kata Berli.

2. Dinkes Jabar telah lakukan langkah antisipasi

Polisi paramiliter menggunakan masker saat berjaga di stasiun kereta Shanghai di Shanghai, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan telah melakukan tiga hal penting. Pertama, koordinasi dan pemberian informasi antarsektor terkait laporan dan penanganan kasus pneumonia akibat novel coronavirus.

Kedua, membuat surat edaran kewaspadaan kepada rumah sakit, puskesmas dan klinik untuk meningkatkan kewaspadaan, penanganan dan rujukan dalam penanganan kemungkinan pasien novel coronavirus.

Ketiga, memberikan informasi setepat mungkin dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media. “Termasuk di media sosial,” sebut Berli.

Baca Juga: Soal Virus Corona, WHO Sebut Belum Perlu Umumkan Darurat Global

Baca Juga: Bandara Husein Sastranegara Pasang Pendeteksi Suhu Cegah Virus Corona

Berita Terkini Lainnya