TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perwakilan DPRD Jabar Segera Tinjau Kondisi Terkini Sungai Citarum

Banyak lahan kritis yang harus direboisasi

Dok.DPRD Jawa Barat

Bandung, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat mendapatkan laporan dari 11 komunitas terkait permasalahan yang masih terjadi di Sungai Citarum. Atas informasi ini, perwakilan dari DPRD Jabar berencana turun ke lapangan guna meninjau dan mengevaluasi mengenai program Citarum Harum.

Ketua komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Imam Budi Hartono mengatakan, laporan yang disampaikan komunitas tersebut di antaranya permasalahan sedimentasi, pembuangan limbah industri dan rumah tangga, Ipal Komunal serta beberapa masalah lain yang terjadi di hulu sungai Citarum berkaitan dengan reboisasi. 11 komunitas tersebut selama ini fokus menangani Citarum secara swadaya sehingga mereka tahu kondisi terbaru daerah aliran sungai.

"Dengan adanya laporan ini maka kami akan terjun langsung ke lapangan seperti apa masalah yang terjadi, kita juga harus tahu bagaimana keseriusan pemerintah terhadap menangani sungai Citarum ini," kata Imam, Selasa (22/10).

1. Penebangan di dulu sungai cari persoalan yang harus diatasi

ANTARA FOTO/Oscar Motuloh

Imam menuturkan, penebangan pohon-pohon keras di hulu sungai Citarum juga menjadi permasalahan yang dilaporkan oleh komunitas tersebut. Penebangan yang dilakukan selain menyebabkan kerusakan di kawasan hulu juga menyebabkan longsor untuk beberapa titik.

"Artinya di sini kita harus memikirkan bagaimana melakukan reboisasi, jangan sampai ketika melakukan penanaman pohon asal-asalan sehingga tanaman tidak tumbuh, ini kan membuang-buang anggaran," ujarnya.

Menurut Imam, agar tidak menjadi membuang-buang anggaran maka pemerintah harus mengubah pola sistem pembayaran pohon di kawasan Citarum. Misalnya, pembayaran pohon yang dilakukan oleh pihak ketiga dibayar saat pohon tersebut sudah benar-benar tumbuh.

"Sistem ini juga harus dipikirkan jangan di biarkan begitu saja, jangan sampai membuang buang anggaran yang cukup besar dari APBN," ucapnya.

2. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan keberadaan Citarum

Dok.IDN Times/Istimewa

Menurutnya, jika masih ada pelanggaran seperti pembuangan limbah rumah tangga sampai industri, disinyalir masih adanya oknum yang menyalahkan gunakan kewenangan satgas ini. "Kami juga akan menelusuri adanya oknum yang bermain dalam penegakan secara hukum pelanggaran di Citarum," kata dia.

Imam menyebut dengan masalah yang sudah sejak lama ditambah laporan dari sejumlah komunitas Citarum, DPRD Jabar dituntut secepatnya melakukan pantauan langsung ke lapangan untuk ikut serta mengatasi masalah-masalah yang dikeluhkan oleh warga.

DPRD berharap para komunitas ini bisa diikutsertakan dalam menangani permasalahan Citarum arena selama ini mereka ikut menjaga kondisi sungai tetap asri dengan mengandalkan swadaya masyarakat.

IDN Times/Sukma Mardya Shakti

3. Perbaikan Citarum mulai memperlihaktan hasil baik

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan perkembangan pencapaian dalam program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Citarum atau Citarum Harum dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Dua Tahun Penanganan DAS Citarum di kanator Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (17/10)

Dalam pelaporannya ini, dia mengatakan kondisi Citarum saat ini sudah mengalami banyak kemajuan setelah dua tahun berjalan. Mulai dari penanganan limbah industri, pemantauan kualitas air, sampai penanganan sampah di DAS Citarum, semua perlahan dikerjakan agar kondisi aliran sungai kembali bagus.

"Selama dua tahun progres perbaikan sudah mencapai angka sekitar 30 persen dari target. Pada akhir 2023 progres harus sudah mendekati target (100 persen)," kata Ridwan.

Baca Juga: Pemerintah Janji Penjarakan Perusahaan yang Buang Sampah ke Citarum

Baca Juga: Ini Catatan Walhi Jabar Terkait Dua Tahun Program Citarum Harum

Berita Terkini Lainnya