TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kantor Dishub Bandung Terendam Banjir, Pelayanan KIR Terganggu

Pegawai Dishub angkat kaki ke kantor lain karena banjir

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya sejak dua hari terakhir, menyebabkan sejumlah lokasi terendam banjir. Salah satunya adalah Kantor Dinas Perhubungan yang juga terendam setinggi 30 sentimeter (cm) sampai 50 cm.

Akibatnya, sejak Selasa (19/4/2022) hingga hari Rabu (20/4/2022), aktivitas perkantoran harus terhenti. Alhasil layanan uji KIR kendaraan pun ikut terganggu karena genangan air cukup tinggi.

Sekretaris Dishub kota Bandung Agung Purnomo mengatakan, banjir yang menerjang kompleks perkantoran Dishub Kota Bandung diakibatkan oleh hujan deras dalam dua hari terakhir. Hal itu membuat air sungai Cimincrang meluap dan menggenangi areal sekitar kantor Dishub.

"Sampai siang ini, bukan hanya pelayanan KIR saja yang terganggu, tapi aktivitas pegawai juga terganggu karena tidak bisa masuk ke kantor, terhalang genangan air yang cukup tinggi di pintu masuk," kata Agung kepada wartawan.

1. Tak akan beri sanksi keterlambatan uji KIR

IDN Times/Yogi Pasha

Perihal pelayanan KIR yang terganggu, Agung memastikan pihaknya tidak bisa menyerahkan setoran retribusi ke BPKAD. Sebab, pelayanan terganggu bukan karena kesengajaan tetapi faktor bencana.

"Biasanya kita sehari melayani 350-400 pemohon pelayanan KIR. Tapi dua hari ini tidak ada, karena banjir. Tapi ini bukan hilang, hanya tertunda saja pembayaran retribusinya. Karena alam, force majeur," jelas Agung.

Meski demikian, Dishub memastikan kepada pemohon pelayanan KIR yang masa uji kendaraannya berakhir di dua hari tersebut, tidak akan terkena sanksi denda.

2. Para pegawai pun pindah kantor

IDN Times/Istimewa

Banjir ini membuat para pegawai Dishub Bandung sementara dipindahkan kantornya ke dua lokasi kantor milik Dishub di Leuwipanjang dan Ruang ATCS di Balai Kota Bandung.

"Untuk staf yang menangani masalah pelayanan, kita sementara mengungsi ke ATCS dan Leuwipanjang. Yang lain terpaksa bekerja dari rumah," ujar Agung.

Baca Juga: Banjir Dayeuhkolot, Hadiah Pahit HUT ke-381 Kabupaten Bandung

Baca Juga: Bandung Lautan Api, Momentum Warga Bandung Bangkit Melawan Pandemik

Baca Juga: Supaya Bisa Mudik, Pemkot Bandung Genjot Vaksinasi Booster hingga Lebaran

Berita Terkini Lainnya