Bandung Lautan Api, Momentum Warga Bandung Bangkit Melawan Pandemik

Mari jangan menyerah dari COVID-19

Bandung, IDN Times - Bandung Lautan Api menjadi salah satu momen bersejarah rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, khususnya melawan kolonialisme pada Maret 1946.

Pada 23 Maret, hanya dalam waktu tujuh jam sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar rumahnya dan meninggalkan kota agar para penjajah tidak bisa untuk merebutnya.

Momentum ini pula yang harus digunakan masyarakat di tengah pandemik COVID-19. Perjuangan yang sama harus dilakukan layaknya para pejuang jaman dulu.

"Pada saat peristiwa BLA rakyat Kota Bandung berkorban harta jiwa. Semoga semangat ini mengingatkan kita selalu optimis dalam menghadapi COVID-19 karena harus yakin kedepannya Bandung lebih baik dari hari ini," kata Pelaksana tugas Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, saat berziarah di Taman Makam Pahlawan, Rabu (23/3/2022).

1. Jangan berputus asa dalam menghadapi persoalan pandemik

Bandung Lautan Api, Momentum Warga Bandung Bangkit Melawan PandemikIlustrasi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menurutnya, semangat yang dikorbankan oleh rakyat bersama tentara Indonesia pada 76 Tahun lalu menjadi inspirasi perjuangan di masa ini dalam menanggulangi serta upaya memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

"Kita tidak mudah berputus asa dalam memerangik pandemi di negeri tercinta selama lebih dari 2 tahun ini," tuturnya.

Dia optimistis semangat para pahlawan bisa menjadi pelecut bagi seluruh masyarakat Kota Bandung

2. Pembakaran Bandung jadi sebuah lagu yang dibuat Ismail Marzuki

Bandung Lautan Api, Momentum Warga Bandung Bangkit Melawan Pandemikperistiwa Bandung Lautan Api (kronologi.id)

Pembakaran rumah dan bangunan di Bandung dilakukan untuk mencegah sekutu dan tentara NICA Belanda memakai kota Bandung sebagai markas militer. Siapa yang menyangka, lagu perjuangan Halo Halo Bandung yang lazim didengarkan ternyata berasal dari ragu romantis loh, warga. 

Berdasarkan sejumlah sumber, liriknya berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. 

Sayangnya, tak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan kota kembang ini. 

Tak hanya itu, ia juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, "Bandung Selatan di Waktu Malam" dan "Saputangan dari Bandung Selatan".  

3. Lagu ini jadi penyemangat perjuangan masyarakat

Bandung Lautan Api, Momentum Warga Bandung Bangkit Melawan PandemikMonumen Bandung Lautan Api (dok. Pemerintah Kota Bandung)

Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu "Hallo Bandung" menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan. 

Segera setelahnya, lagu Halo Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah 

Meski lagu tentang tanah Sunda, kita akan menemukan kata "beta" dalam lirik lagu tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kata "beta" dalam lagu ini diambil dari bahasa daerah Ambon, Maluku, yang berarti "saya". Namun, ada pula yang mengatakan "beta" berasal dari bahasa Melayu.

Halo, halo Bandung, ibu kota Periangan 

Halo, halo Bandung, kota kenang-kenangan 

Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau 

Sekarang telah menjadi lautan api 

Mari bung rebut kembali

Baca Juga: Bandung Lautan Api di Balik Lirik Lagu Halo-Halo Bandung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya