TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ITB akan Bangun Teleskop VGOS di Bosscha

Akan berjerjaring dengan radio lainnya

Teleskop Bamberg di Observatorium Bosscha (bosscha.itb.ac.id)

Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membangun Teleskop Radio Very Long Baseline Interferometry (VLBI) Global Observing System atau VGOS di Observatorium Bosscha.

Pembangunan fasilitas strategis ini sebagai komitmen ITB dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, khususnya dalam bidang astronomi dan bidang terkait.

1. Bakal jadi tonggak sejarah baru astronomi Indonesia

Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidayat, D.E.A, mengatakan, pembangunan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Dalam pengerjaannya, ITB bekerja sama dengan Shanghai Astronomical Observatory-Chinese Academy of Sciences (SHAO-CAS).

Teleskop radio canggih dengan standar internasional ini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi astronomi nasional dan membuka peluang riset yang lebih luas.

"Karena fungsinya yang beragam, tidak hanya untuk astronomi, tetapi juga untuk geodesi, sains data, telekomunikasi, rekayasa perangkat lunak, dan lainnya," kata Taufiq melalui siaran pers dikutip, Minggu (28/7/2024).

2. Berjejaring dengan teleskop radio lain di dunia

Menurutnya, teleskop ini akan bekerja di dalam jaringan yang akan bergabung dengan banyak teleskop radio lainnya di dunia. Sejauh ini, VLBI masih terpusat di balahan bumi bagian utara. Adapun di daerah ekuator masih jarang dan di beberapa negara sekitar masih dalam tahap pembangunan.

Keberadaan teleskop radio di ekuator sangat dibutuhkan mengingat hanya ada satu stasiun teleskop radio di sekitar ekuator, yakni di Brazil. Selain itu, posisi Indonesia diharapkan dapat mengisi kekosongan daerah ekuator untuk regional AOV (Asia-Oceania VLBI Group for Geodesy and Astrometry) yang merupakan subgrup dari IVS (International VLBI Service for Astrometry and Geodesy). Dengan pembangunan teleskop radio VGOS ini, Indonesia akan berperan dalam menjembatani baseline belahan bumi utara dan selatan.

"Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk dapat ikut berkontribusi dalam jejaring teleskop radio internasional dan membuka berbagai kolaborasi multidisiplin pada masa mendatang," paparnya.

Berita Terkini Lainnya