TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Golkar Bandung Ingin Bangun Koalisi Gemuk Menangkan Pilwalkot 2024 

Saat ini sudah ada Gerindra dan PSI yang bergabung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Partai Golkar Kota Bandung masih menjajaki kemungkinan koalisi untuk mengarungi pemilihan wali kota (Pilwalkot). Harapannya ada partai lain yang bisa diajak bekerja sama dalam mengusung calon wali kota dan wakil wali kota.

Ketua Golkar Bandung Edwin Senjaya mengatakan, Partai Beringin sudah melakukan kerja sama hitam di atas putih dengan Gerindra dan PSI untuk Pilwalkot Bandung. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ada partai lain yang bisa diajak berkoalisi.

"Malam ini (kemarin) kita bertemu dengan perwakilan PKS. Pertemuan ini menindaklanjuti pertemuan yang sebelumnya dilakukan secara informal," ujar Edwin usai bersilaturahmi dengan pewakilan PKS Bandung di Hotel Grand Preanger, Selasa (11/6/2024) malam.

Bakal calon wali kota dari Golkar ini menuturkan, pertemuan dengan PKS guna memperkuat pandangan yang memang tidak lepas dalam membangun Kota Bandung. Harapannya komunikasi ini bukan yang terakhir menjelang pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota.

1. Membangun Bandung tidak bisa sendirian

Menurutnya, koalisi besar masih mungkin terjadi meski Golkar saat ni sudah pasti berkoalisi dengan Gerindra dan PSI. Kehadiran partai baru dalam koalisi dipastikan bisa membuat kemenangan lebih mudah didapat.

Terlebih dalam membangun Kota Bandung tidak bisa dilakukan satu atau dua partai saja, harus ada beberapa partai yang bekerjasama agar program yang bisa mensejahterakan masyarakat mampu tercapai.

"Kalau besar ini kan nanti kekuatan di eksekutif dan legislatif lebih mudah terwujud," kata dia.

Dalam pertemuan ini, Golkar dan PKS masih belum menjalin kerjasama secara resmi. Kedua partai masih berkomunkasi biasa untuk menyamakan visi dan misi jelang Pilwalkot.

2. Tak ada masalah berkoalisi dengan partai di luar koalisi Pilpres

Salah satu bacalwakot dari Golkar, Arfi Rafnialdi, menuturkan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) berbeda dengan Pemilihan Presiden (Pilpres). Sehingga koalisi antarpartai masih cair dan bisa ada kemungkinan kerja sama yang dilakukan berbeda dengan koalisi pada Pilpres.

Artinya, kehadiran PKS atau partai lain di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran, masih memungkinkan bergabung. Pertemuan antara para calon dari masing-masing partai pun harus dilakukan untuk mendapatkan kesamaan dalam membangun Bandung ke arah yang lebih baik.

"Kita harus mempersiapkan Bandung dalam puluhan tahun ke depan akan seperti apa. Harus ada perubahan yang sangat signifikan agar bisa dirasakan masyarakat," ujar Arfi.

Berita Terkini Lainnya