TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Bumi 4,7 MMI Guncang di Sukabumi, Tak berpotensi Tsunami

Warga diimbau tidak termakan berita hoaks terkait gempa

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Bandung, IDN Times - Gempa tektonik sebesar 4,7 magnitudo terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Berdasarkan analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempar tersebut terletak pada koordinat 8.06 LS dan 106.82 BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 km arah Selatan Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan kedalaman 50 kilometer (Km). Gempa ini terjadi sekitar pukul 14.22 WIB, Kamis(26/12).

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault )," ujar Rahmat melalui siaran pers, Kamis (26/12).

1. Gempa ini sempat dirasakan hingga Kota Cimahi

(Ilustrasi gempa bumi) IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Rahmat, berdasarkan laporan yang diterima guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sukabumi III-IV MMI (ada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Pangalengan dan Cimahi II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

2. Belum ada gempa susulan sejauh ini

Posko BNPB

Rahmat mengatakan, hingga Kamis (26/12), pukul 14.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), laman (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Rahmat.

Baca Juga: [BREAKING] Gempa Bumi Guncang Cilacap, Pusat Gempa di Samudera Hindia

Baca Juga: Secara Ilmiah, 6 Hewan Ini Bisa Memprediksi Terjadinya Gempa Bumi

Berita Terkini Lainnya