Berkaca dari Gempa Sulbar, Penelitian Kegempaan Harus Ditingkatkan
Pemetaan bisa meminimalisir dampak bencana alam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat telah menyebabkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa. Berdasarkan informasi yang diperoleh sampai Kamis (21/1/2021), telah terjadi gempa susulan sebanyak 39 kali dengan gempa utama magnitude 6,2.
Menurut Ketua PUI Sains dan Teknologi Kegempaan ITB Irwan Meilano, potensi gempa yang ada di Mamuju dan Majene sebetulnya sudah diketahui sejak dulu.
"Dari dulu kami sudah memperhatikan, ini ada daerah yang unik di Sulawesi Barat ke tengah, kenapa banyak terjadi gempa dengan mekanisme sesar naik di sana. Kami berkesimpulan ada sumber gempa dan sudah kami masukan ke dalam peta bahaya sumber gempa tahun 2019," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (23/1/2021).
1. Informasi kepada pemerintah sejauh ini kurang detail
Menurutnya, informasi yang telah diberikan kepada pemerintah belum terlalu detail. Sehingga pada saat terjadi gempa masih belum bisa menjelaskan dengan baik kemungkinan dua sumber gempa ini (mamuju thrust atau makasar strait thrust) itu yang mana.
Irwan menyebut, gempa Majene dan Mamuju telah memberikan pelajaran penting bagi bangsa Indonesia bahwa pemahaman risiko bencana di Indonesia harus lebih baik dan detail. Pemahaman resiko ini dimulai dari sumber gempanya harus detail.
Untuk itu, Irwan Meilano berharap ada keberpihakan dari pemerintah terhadap penelitian sumber gempa untuk mendetailkan risikonya.
"Kenapa hal ini perlu dilakukan karena gempa-gempa yang terjadi di Lombok dan Palu beberapa waktu lalu telah menyebabkan rumah rusak, bangunan rusak, sekolah rusak, jembatan hancur, kantor gubernur rusak, dan kerusakan fasilitas lainnya. Padahal sebetulnya kita sudah ada aturan penting mengenai standar kode bangunan," kata dia.
Baca Juga: Unesa Sediakan Beasiswa Khusus Bagi Korban Gempa Mamuju-Majene
Baca Juga: BMKG: Total Gempa di Indonesia Sejak 1 Januari 2021 Sebanyak 59 Kali