TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berbagi saat Pandemik COVID, Kozi Coffe Siapkan Nasi dan Kopi Gratis

Omzet boleh turun, tapi pahala harus nambah

Kegiatan berbagi makaan dan kopi di Kozi Coffe, Bandung. IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Di tengah penghasilan yang serba terbatas selama pandemik COVID-19, tak membuat semangat untuk berbuat kebaikan sebagian masyarakat luntur.

Seperti yang dilakukan salah satu kedai kopi di Kota Bandung yakni Kozi Coffee. Mereka menyediakan makanan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Terdiri atas nasi kotak dan kopi, kegiatan ini berlangsung di Kozi Coffee cabang Dipatiukur.

Di halaman depan kedai, meja berukuran sedang dengan tumpukan nasi kotak dan termos, lengkap dengan gula dan sendok disisinya, menyapa pengunjung yang hendak mampir atau sekadar lewat. Di pinggir meja terdapat papan bertuliskan 'Gratis Makanan & Kopi untuk kamu yang membutuhkan. Ambil seperlunya yaa, jangan berkerumun dan pakai masker!' tertanda '@KOZI.COFFEE @kozi.dipatiukur'.

Masyarakat yang melintas datang dan mengambil beberapa buah nasi kotak. Ada juga yang sekedar mengambil kopi yang disediakan.

1. Siapkan 24 nasi kotak setiap hari

IDN Times/Istimewa

Head Barista Kozi Coffee Dipatiukur, Tanto menuturkan, pihak manajemen percaya dengan istilah good karma atau segala sesuatu yang baik akan berbalik pada dirinya. Meski di tengah kondisi yang sulit, Kozi Coffee tetap ingin membantu masyarakat dengan menyediakan bekal nasi dan kopi hitam.

Dalam sehari, Kozi Coffee Dipatiukur menyediakan 24 bungkus nasi kotak dan kopi dalam termos berukuran sedang. Siapa pun boleh mengambilnya, asalkan taat protokol kesehatan, yakni memakai masker dan tidak berkerumun.

"Untuk program pertama ini kita coba satu minggu dulu. Setiap hari disediakan 24 pax buat masyarakat siapa pun itu," kata Tanto saat berbincang dengan wartawan, Senin (5/7/2021).

Dalam sekotak nasi itu, lanjut Tanto, terdiri atas nasi putih dengan isian sayur dan telur dadar. Sedangkan untuk kopi, Kozi menyediakan koi manual dan gula sebagai pemanis. Program ini rencananya akan dilakukan di cabang kedai Kozi lainnya di Bandung.

2. PPKM membuat pendapatan pelaku usaha berkurang

Infografis PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tanto pun tak menampik bahwa imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat omzet kafe menurun drastis. Biasa mengandalkan pengunjung yang bersantai di kedai, sekarang pihaknya harus putar otak karena larangan makan di tempat.

Dalam sebulan Kozi Coffee biasanya kafe ini mampu meraup untung Rp90 juta hingga Rp110 juta. Dampak pandemi dan pemberlakuan PPKM, omzet turun menjadi Rp 50 juta.

"Kemarin per Juni kan masih PPKM baru setengahnya, mulai menurun Rp 50 juta, makanya lumayan. Penurunan jumlah pengunjung 50 persen juga terjadi di bulan kemarin," kata dia.

Baca Juga: 5 Situs Donasi yang Bikin Mudah Berbagi Kebaikan

Baca Juga: Hore! Pasien Isolasi Mandiri Dapat Layanan Kesehatan dan Obat Gratis

Berita Terkini Lainnya