TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beras Bulog Dijual di Pasar dan Swalayan, Pembelian Dibatasi 

Bulog terus lakukan intervensi agar kebutuhan beras optimal

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Satgas Pangan bersama Bulog dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional Kosambi dan toko swalayan. Sidak ini untuk memastikan beras di Bulog yang disalurkan sudah sampai di para pedagang dan bisa dibeli oleh masyarakat.

Kepala Satgas Pangan Polda Jabar, Kombes Pol Deni Okvianto mengatakan, dari pantauan yang dilakukan dipastikan beras dari Bulog ukurang lima kilogram (kg) dengan merek SPHP sudah ada di pasaran baik yang tradisional maupun swalayan. Meski demikian, ada pembatasan pembelian agar semua masyarakat bisa membelinya.

"Kita sudah lihat ada dan harganya sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi). Ketersediaan cukup dan kepada masyarakat tidak panik untuk membeli karena memang kebijakannya dibatasi untuk pembelian satu orang satu beras," kata Deni usai melakukan sidak, Rabu (21/2/2024).

1. Satgas Pangan akan intervensi agar beras Bulog sampai ke daerah terluar

Meski demikian, Deni menyebut bahwa ketersediaan beras Bulog belum ada di seluruh minimarket seperti Indomaret atau Alfamart. Keberadaan beras di toko tersebut masih tergantung dari distributor utama yang bekerjasama langsung dengan Bulog pusat di Jakarta.

Pembatasn pendistribusian pun dilakukan agar tidak ada pihak yang melakukan pembelian dalam jumlah besar di swalayan untuk kemudian diperjualbelikan kembali. Sehingga ketersediaan beras di pasaran masih aman dan harga pun sesuai dengan harapan dari pemerintah.

Deni menuturkan, Satgas Pangan Polda Jabar ke depan akan mendorong agar pihak distributor bisa menyimpan beras Bulog ke seluruh minimarket mulai dari pusat perkotaan hingga pedesaan yang di sana ada swalayan terkecil.

"Dari Satgas Pangan akan lebih aktif lagi agar bisa mengintervensi ke sana (distributor). Ayo dorong lagi ada warga di pesisir agar bisa tertutupi (terpenuhi kebutuhan berasnya)," kata Deni.

2. Masyarakat diimbau tidak panic buying

Sementara itu, Kabiro Perekonomian Jabar, Yuke menuturkan, Bulog sejauh ini sudah menyalurkan beras stok yang ada di gudang mencapai 475 rib ton, dan salah satunya untuk swalayan. Dari informasi Bulog pun stok beras sangat cukup bahkan untuk tahun 2024.

Dengan demikian, Yuke meminta masyarakat tetap tenang dan tidak membeli beras secara berlebihan. Menurutnya, kenaikan harga beras bukan hanya dikarenakan jumlah produksi turun, tapi ada pembelian yang berlebihan dari konsumen.

"Nah ini kan ada supply dan demand itu bermain. Kalau permintaan banyak otomatis harga akan naik, kita bicaranya hanya supply dan demand. Tapi sekarang permintaan banyak bisa terpenuhi sehingga harga aman," kata dia.

Manajer Operasional Bulog Jabar Eko Hendrawanto mengatakan, stok beras di Bulog saat ini mencapai 50 ribu ton yang masih dalam proses penerimaan di Pelabuhan Patimban. Beras ini nantinya akan segera disalurkan kembali pasar tradisional dan swalayan untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berita Terkini Lainnya