TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usut Penyebab Keracunan Massal, Dinkes KBB Uji Lab Fried Chicken

100 lebih siswa dan wali siswa SD di KBB diduga keracunan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah mengusut penyebab keracunan massal yang menimpa lebih dari 100 siswa dan wali siswa SDN Gandasari, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta. Sampel yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah diambil.

Uji laboratorium sampel makanan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti pemicu keracunan. Tercatat, ada empat sampel makanan yang di bawa ke Laboratorium Kesehatan Provinsi (Labkesprov) Jawa Barat untuk dicek kadar zat kimia dan kandungan mikrobiologinya.

"Kita bawa empat sampel makanan yakni nasi putih, goreng ayam tepung, saus, dan muntahan ke laboratorium supaya nanti tahu apa pemicu keracunannya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Bandung Barat, Eriska Hendrayana saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024).

1. Ada 85 persen korban keracunan anak-anak

Siswa yang Diduga Keracunan Dirawat di Puskesmas Sindangkerta, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Kepala Puskesmas Sindangkerta Dini Silvia Sari mengatakan, dugaan keracunan massal menimpa ratusan siswa dan wali murid SDN Gandasari, mengatakan hingga Rabu (26/6/2024) pukul 09.00 WIB tercatat ada 125 pasien yang diduga mengalami keracunan.

Para siswa dan orangtua yang diduga keracunan itu mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr. Yoga, Klinik Sikembar, Klinik Pratama Hati, Klinik Dokter Taufik, Bidan Eneng hingga dirujuk ke RSUD Cililin.

"Data sampai hari ini pukul 09.00 WIB total sudah ada 125 orang yang diduga keracunan. Ada anak-anak dan dewasa, tapi 85 persen anak-anak. Alhamdulillah sekarang lebih banyaknya sudah pulang," ujarnya.

2. Puskesmas Sindangkerta sempat kewalahan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Dini mengatakan pihaknya mulai kedatangan pasien yang diduga keracunan itu pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 10.40 WIB. Jumlah pasien ternyata terus berdatangan hingga sempat membuat petugas kesehatan kewalahan.

Semua pasien yang datang ke Puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat lainnya dari mulai usia sekolah hingga dewasa mengeluhkan lemes-lemes, muntah, diare juga ada yang sesak nafas.

"Setelah itu mulai jam 10.40 WIB itu bahkan sampai malam pasien tidak berhenti datang ke Puskesmas," ucap Dini.

Berita Terkini Lainnya