Pemenuhan Air Baku di Jawa Barat Belum Merata
Ketersediaan dan kebutuhan belum seimbang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemenuhan air baku di Jawa Barat masih belum merata di seluruh kabupaten dan kota. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan masih terjadi gap jumlah penduduk dengan ketersediaan air baku.
Dengan total jumlah penduduk 49.94 juta jiwa warga Jawa Barat, kebutuhan air baku sudah terpenuhi di beberapa kabupaten dan kota yang memiliki infrastruktur bendungan dan waduk.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Jawa Barat, Dikki Ahmad Sidik mengatakan, pada 2020 misalnya, angka kebutuhan dan ketersediaan air di wilayah Jawa Barat masih tidak seimbang. Kebutuhan tinggi sedangkan ketersediaan kurang.
Meski terjadi ketidak-seimbangan kebutuhan dan ketersediaan, belum terjadi antrean air bersih di seluruh kabupaten dan kota.
"Pemenuhan semuanya sudah ada perencanaan, contoh di wilayah Sungai Cisadane untuk pemenuhan Bogor, Depok, Bekasi sudah ada perencanaan yang bersumber dari Sungai Cisadane," ujar Dikki, Sabtu (2/2/2024).
1. Beberapa wilayah terpenuhi karena infrastruktur sudah ada
Sedangkan kebutuhan air baku di wilayah lainnya di Jawa Barat ada yang menggunakan hulu dan hilir Sungai Citarum. Menurutnya, dalam kondisi ini sempat terjadi gap antara kebutuhan dan ketersediaan.
"Citarum Hulu masih ada gap cukup besar untuk pemenuhan, ini data 2020 kebutuhan hampir 23 kubik per detik. Kemudian ketersediaan masih diangka delapan, artinya cukup besar gap-nya," tutur Dikki.
Kemudian untuk wilayah Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang dan Indramayu, dia mengatakan, sudah banyak wilayah yang tersalurkan air dari bendungan Sadawarna.
"Itu untuk Subang, kemudian Karawang itu dari bendungan dan memang sebagaian diupayakan untuk dibangun yang baru. Kemudian ada mata air lain, memang kebutuhan ada semua untuk air baku," tuturnya.