MUI Jabar Minta Data Eks Napo Teroris Harus Dibuka Secara Jelas
Pembinaan eks Napiter tidak maksimal karena tidak ada data
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) meminta data mantan terpidana tetorisme dibuka secara jelas. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pembinaan ketika sudah berbaur dengan masyarakat.
Sekretaris Umum (Sekum) MUI Jabar, Rafani Akhyar mengatakan, jika data terpidana tetorisme masih belum dibuka secara jelas, maka pembinaan di masyarakat juga sulit terkontrol.
"Jadi supaya kami bisa melakukan pembinaan (kepada napiter). Tapi ini bagaimana bisa melakukan pembinaan, kalau objeknya saja (jumlah mantan napiter) kami tidak tahu, dan tahu-tahu terjadi sudah meledakan (bom)," ujar Rafani, Senin (12/12/2022).
1. Program deradikalisasi harus dievaluasi
Rafani menjelaskan, bekas terpidana tetorisme sendiri harus tetap dipantau dengan upaya maksimal. Sebab, jangan sampai para bekas terpidana yang sudah masuk ke masyarakat justru makin kuat untuk membuat aksi tetorisme.
"Soalnya begini, kan ini perlu pembinaan. Mantan-mantan napi ini (teroris), meskipun pemerintah sudah punya program deradikalisasi, tapi kalau menurut saya itu harus sudah dievaluasi terkait dengan efektivitasnya bahkan hingga metodenya. Jadi deradikalisasi ini seperti apa program kongkritnya?" ungkapnya.
Baca Juga: Wapres Sebut Deradikalisasi Harus Terus Dievaluasi
Baca Juga: Eks Teroris ISIS Ceritakan Panjangnya Proses Deradikalisasi Dirinya