Enam Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga COVID-19

Pikobar jadi salah satu strategi andalan Pemprov Jabar

Bandung, IDN Times – Indonesia tengah menghadapi gelombang ketinga pandemi COVID-19, salah satunya diyakini lantaran hadirnya varian Omicron beberapa bulan terakhir. Pemerintah mengklaim telah berupaya untuk meredam gelombang ketiga ini, dengan melancarkan berbagai cara.

Menurut Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan, Bidang Dukungan Darurat Satgas COVID-19, Alexander K. Ginting, ada enam strategi yang dipakai pemerintah untuk menghadapi gelombang ketiga.

Apa saja strategi itu?

1. Pengendalian di lapangan dan vaksinasi

Enam Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga COVID-19Seorang peserta vaksinasi COVID-19 tengah diperiksa kondisi kesehatannya (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Alexander menjelaskan, strategi pertama ialah pelonggaran aktivitas yang diikuti pengendalian di lapangan secara ketat. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan kebebasan dan berlebihan seperti yang tertuang dalam Inmendagri Nomor 10 Jawa-Bali dan Inmendagri Nomor 11 luar Jawa-Bali.

"Serta, kami juga melakukan pengendalian di daerah hotspot penyumbang kasus tertinggi dan pengendalian mobilitas agar kasus tidak meluas," kata Alex, dalam acara webinar bertema Strategi Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi, Jumat (18/2/2022).

Kedua, kata Alexander, pemerintah akan terus meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan komorbid, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Masih soal vaksinasi, strategi ketiga ialah dengan mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas dapat terbentuk ketika periode pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dilaksanakan.

Data terbaru menujukan bahwa capaian vaksin usia 6-11 dosis pertama sebesar 17,6 juta atau 66,72 persen, dan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 7,7 juta atau 29,28 persen. Adapun, target sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun ialah sebanyak 26,4 juta.

2. Menertibkan mobilitas dari luar negeri, hingga kampanye protokol kesehatan

Enam Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga COVID-19Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Alexander melanjutkan, strategi keempat ialah menertibkan mobilitas pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan aturan protokol kesehatan yang ketat dan karantina, sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 7 Tahun 2022.

"Pemerintah juga akan melakukan travel bubble melalui SE Satgas Nomor 5 dan 6 tahun 2022 tentang Pertemuan G20," kata dia.

Strategi kelima, pemerintah pusat akan memperkuat peran pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kapasitas testing dan telusur, serta mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga tentang protokol kesehatan yang harus dijalankan dengan memperkuat kapasitas PPKM skala mikro di desa dan kelurahan.

Alexander melanjutkan, strategi keenam dan tak kalah penting dalam menghadapi gelombang ketiga, adalah melakukan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, termasuk operasi masker.

Selain itu, Alex meminta agar masyarakat tidak hanya menghindari varian Omicron yang sedang marak belakangan ini. "Masyarakat tidak perlu diajak berpolemik, apakah dia mengidap Delta atau Omicron. Apapun variannya, itu adalah COVID-19," ujarnya.

3. Enam strategi yang dipakai Pemprov Jabar

Enam Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga COVID-19Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Tak hanya pemerintah pusat yang memiliki strategi penanggulangan gelombang ketiga, pemerintah daerah misalnya Pemprov Jawa Barat juga punya enam program prioritas untuk mengantisipasi gelombang ketiga di daerah mereka.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menjelaskan, program prioritas pertama ialah melakukan pembobotan lebih besar terhadap angka keterisian rumah sakit (bed occupancy rate/BOR).

Kedua, warga Jawa Barat dapat menggunakan telekonsultasi Pikobar untuk konsultasi dan mengajukan kebutuhan vitamin juga obat selama isolasi mandiri. Pihak berwenang akan mendistribusikan vitamin dan obat langsung ke rumah warga.

Ketiga, pemerintah Jawa Barat akan melakukan permohonan tabung oksigen masyarakat Jawa Barat melalui Pikobar dengan mengisi formulir, menyiapkan foto KTP, bukti saturasi oksigen menggunakan oximeter, serta bukti hasil tes PCR atau antigen. Masyarakat juga bisa menjadi kontributor tabung oksigen melalui Pikobar.

Keempat, pemerintah Jawa Barat terus melakukan percepatan vaksinasi, yang bekerjasama dengan TNI-Polri dan kabupaten/kota, sinergitas dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).

"Kelima, kami melakukan peningkatan kapasitas laboratorium penguji PCR," kata Nina.

Keenam, Pemprov Jabar melakukan penguatan kampanye 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas) melalui berbagai media.

4. Jabar alami puncak tertinggi kasus baru, capai 16.251 orang

Enam Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Tiga COVID-19ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Per Kamis (17/2/2022), Provinsi Jawa Barat mengalami puncak tertinggi kasus baru yakni mencapai 16.251 orang yang terpapar corona, di antaranya ialah 13.108 orang dirawat, dan 3.330 pasien sembuh. Kasus COVID-19 tertinggi untuk Jawa Barat berada di wilayah aglomerasi dan Bandung Raya.

"Kasus COVID-19 tertinggi masih di sekitar wilayah aglomerasi dan Bandung Raya. Ini menjadi prioritas penanggulangan kami," katanya.

Baca Juga: Gawat! Sumbangan Kasus Omicron DKI-Jabar Lebih Tinggi dari Delta 

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Ada 492 Sampel Probable Omicron di Jabar!

Baca Juga: 85 Persen Kasus COVID-19 di Kota Bandung dari Varian Omicron

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya