300 Ribu Warga Indonesia Berobat Ke RS Malaysia Selama 2022

Di Malaysia kebanyakan mereka berobat jantung dan ortopedi

Bandung, IDN Times - Warga Indonesia yang berobat ke rumah sakit swasta di Malaysia sepanjang 2022 mencapai 300 ribu jiwa. Mereka pergi ke Rumah Sakit di Malaysia untuk berobat beberapa penyakit, termasuk untuk health tourism alias wisata kesehatan.

Data ini disampaikan oleh Direktur Malaysia Healthcare Travel Council Indonesia, Farah Delah Suhaimi. Dia mengatakan, warga Indonesia yang berobat ke Malaysia biasanya berobat seputar penyakit jantung dan lainnya.

"Mayoritas layanan yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit jantung, kanker, ortopedi, hingga bayi tabung," kata Farah dalam acara Malaysia Healthcare Expo (HM Expo) di Trans Studio Mall, Kamis (1/6/2023).

1. Rumah Sakit Malaysia bisa jadi opsi kedua

300 Ribu Warga Indonesia Berobat Ke RS Malaysia Selama 2022(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Menurutnya, warga Indonesia yang pergi berobat ke Malaysia bukan karena fasilitas kesehatan yang lebih baik. Menurutnya, hal ini dikarenakan adanya hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia dalam industri wisata kesehatan.

"Malaysia bisa jadi opsi kedua bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. Dari sisi jarak juga Malaysia dan Indonesia bertetangga, kultur, makanan hingga bahasa ada kesamaan. Lalu, harga terjangkau dibandingkan negara lain," ucapnya.

2. Masyarakat bisa konsultasi layanan rumah sakit di Malaysia Healthcare

300 Ribu Warga Indonesia Berobat Ke RS Malaysia Selama 2022(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Farah menambahkan, Rumah Sakit di Malaysia sendiri tidak memberikan target untuk warga di luar negeri yang datang. Kata dia, rumah sakit di Malaysia selalu mengedepankan pelayanan pada pasien.

"Tidak ada target harus berapa banyak pasien, yang penting melayani pasien adalah hal utama. Kami adalah alternatif yang bisa dipilih, baik itu atas rekomendasi dokter atau karena ketiadaan fasilitas," ungkapnya.

Sedangkan, Farizal B. Jafaar selaku Acting CEO Malaysia Healthcare Travel Council mengatakan, dengan hasil kerja sama Indonesia dan Malaysia sendiri akhirnya dibuat expo atau pameran Kesehatan di Kota Bandung selama empat hari.

Pameran serupa sudah dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Kegiatan yang sama segera dihelat di berbagai wilayah Indonesia lainnya. Dalam kegiatan ini juga ada penawaran harga layanan program bayi tabung Rp50 juta selama empat hari pameran berlangsung.

"Bisa konsultasi dengan pihak rumah sakit mengenai perawatan penyakit jantung, kanker, keusburan, mata dan lain-lain. Dalam pameran ada 20 fasilitas Kesehatan swasta di Malaysia yang turut serta dalam pameran," kata dia.

3. Malaysia dan Indonesia bikin kerjasama di sektor kesehatan

300 Ribu Warga Indonesia Berobat Ke RS Malaysia Selama 2022(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sedangkan, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Syed Md Hasrin Tengku Hussin mengatakan, Indonesia dan Malaysia memang sudah berkomitmen dalam beberapa sektor termasuk kesehatan.

"Kerja sama di bidang kesehatan menjadi salah satu hal penting bagi kedua negara. Sudah ada beberapa kerjasama yang dilakukan, mulai dari riset hingga penelitian obat tradisional, hingga pelatihan tenaga kesehatan," katanya.

Dalam konteks pameran wisata kesehatan, ia menyatakan bahwa hal ini bagian atau buah dari berbagai kerja sama dan hubungan baik antar kedua negara.

"Malaysia punya standar tinggi dan harga terjangkau dengan akreditas internasional. Serta pengawasan ketat oleh Kementerian Kesehatan. Pasien warga Malaysia atau dari negara Indoensia tidak ada yang dibedakan dari sisi layanan mau pun harga," kata dia.

Baca Juga: Kemenkes Catat 27 Ribu Kasus Hemofilia di Indonesia, Begini Gejalanya 

Baca Juga: Komitmen GSK, PDPI, dan Kemenkes untuk Mengatasi PPOK

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya