TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Upbit Hindari Money Laundering di Industri Blockchain

Mereka menerapkan kerangka GRC secara ketat

ilustrasi blockchain dan cryptocurrencies (unsplash.com/Pierre Borthiry - Peiobty)

Bandung, IDN Times - Dalam lansekap bisnis yang semakin kompleks, perusahaan menghadapi berbagai tantangan terkait tata kelola, risiko, dan kepatuhan atau biasa dikenal dengan governance, risk and compliance (GRC).

GRC sendiri merupakan suatu model koordinasi yang ditetapkan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan prinsip kerja seperti meningkatkan efisiensi serta mengurangi risiko dan pemborosan pada perusahaan.

Dengan penerapan kerangka GRC yang kuat, bisnis dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan, mitigasi potensi risiko, dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Manfaat dari penerapan GRC juga ternyata terasa pada industri blockchain, lho! Simak di bawah ini:

1. Memberi manfaat yang krusial

ilustrasi menentukkan manajemen krisis (pexels.com/fauxels)

Andi Novi, Chief Compliance Officer (CCO) Upbit Indonesia mengatakan jika implementasi tata kelola, risiko, dan kepatuhan perusahaan yang baik membawa sejumlah manfaat krusial.

Dengan memprioritaskan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, perusahaan dapat mengamankan fondasi operasional mereka, memitigasi risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

“Model GRC sendiri memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam ekosistem blockchain di Indonesia,” tutur Andi, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (6/2/2024).

2. Tiga manfaat penerapan model GRC

Freepik

Upbit juga menjabarkan beberapa manfaat penerapan tata kelola, risiko, dan kepatuhan bagi perusahaan yang bergerak pada industri blockchain. Yang pertama, kata Andi, ialah kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

“GRC membantu perusahaan untuk tetap patuh terhadap regulasi dan hukum yang berkaitan dengan aset digital, terutama terhadap peraturan anti-pencucian uang (AML) dan kebijakan KYC (know your customer),” ujarnya.

Sementara yang kedua ialah terkait manajemen risiko keamanan. Menurut dia, model GRC akan meminimalisir risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan aset digital hingga mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait serangan siber dan keamanan blockchain.

Andi menjelaskan, di sisi lain GRC juga telah mencapai standar tata kelola yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan, seperti penyediaan laporan keuangan yang transparan dan terverifikasi.

Berita Terkini Lainnya