5 Alasan Kenapa Gen Z Suka Banget Kerja Sambil Healing, Lebih Kreatif!

- Kenyamanan jadi prioritas utama dalam bekerja bagi Gen Z
- Healing dipandang sebagai bagian penting dari self-care
- Sistem kerja fleksibel mendukung tren kerja sambil healing
Gen Z dikenal punya pola pikir yang berbeda soal pekerjaan dibanding generasi sebelumnya. Jika generasi sebelumnya identik dengan budaya kerja keras tanpa henti, Gen Z justru punya pendekatan baru. Mereka ingin hidup yang seimbang, nyaman, dan tetap bisa dinikmati.
Dari situlah lahir tren kerja sambil healing,sebuah fenomena yang kini ramai dibicarakan. Banyak Gen Z yang sengaja memilih kafe estetik, tempat wisata, atau bahkan kota baru untuk dijadikan “kantor dadakan”. Tapi apa alasan di balik kebiasaan ini? Yuk, kita bahas lebih dalam!
1. Kenyamanan jadi prioritas utama dalam bekerja

Bagi Gen Z, pekerjaan tidak melulu tentang nominal gaji. Mereka menaruh perhatian besar pada faktor kenyamanan dan suasana kerja. Sebab, menurut mereka, ide dan kreativitas akan lebih mudah keluar ketika lingkungan sekitar mendukung. Itulah kenapa banyak yang rela membayar lebih untuk bekerja di co-working space atau kafe dengan suasana tenang, musik santai, dan desain estetik.
Kenyamanan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga psikologis. Gen Z merasa ketika berada di ruang yang sesuai dengan preferensi mereka, stres bisa berkurang dan fokus kerja meningkat. Jadi, healing sambil kerja bukan sekadar gaya hidup keren, tapi juga strategi agar tetap produktif tanpa kehilangan energi positif.
2. Healing dipandang sebagai bagian penting dari self-care

Berbeda dengan pandangan lama yang menganggap healing hanya untuk bersenang-senang, Gen Z menempatkannya sebagai bagian dari self-care. Mereka sadar, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena itu, aktivitas healing dilakukan lebih sering, bahkan di sela-sela pekerjaan.
Contohnya, ada yang memilih bekerja dekat pantai lalu meluangkan waktu sore untuk jalan kaki menikmati matahari terbenam. Bagi Gen Z, langkah-langkah sederhana seperti ini bisa jadi cara untuk menenangkan diri sekaligus menjaga kewarasan di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin berat.
3. Sistem kerja fleksibel mendukung tren ini

Fenomena kerja sambil healing gak akan mudah terjadi tanpa adanya perubahan besar dalam dunia kerja. Seperti yang kita tahu, saat ini banyak perusahaan menawarkan sistem remote atau hybrid, sementara pekerjaan freelance juga semakin populer. Hal ini membuka peluang bagi Gen Z untuk bekerja di mana pun mereka merasa nyaman.
Bekerja di rumah memang praktis, tapi bagi sebagian orang, suasana baru jauh lebih menyegarkan. Mereka bisa memilih suasana pegunungan, pantai, atau sekadar kota kecil yang tenang untuk mengganti rutinitas sehari-hari. Dengan cara ini, healing bisa berjalan beriringan dengan produktivitas.
4. Media sosial memperkuat tren kerja sambil healing

Jangan lupakan peran media sosial. Banyak Gen Z yang hobi membagikan momen kerja sambil healing ke platform seperti TikTok atau Instagram. Dari video “ngonten sambil kerja di Bali” hingga foto laptop di samping kopi latte dengan caption estetik, semua itu ikut mempopulerkan tren ini.
Selain jadi ajang berbagi pengalaman, posting-an tersebut juga membentuk semacam standar gaya hidup baru. Healing sambil kerja akhirnya dianggap keren, produktif, dan aspiratif. Makanya gak heran kalau tren ini berkembang pesat di kalangan Gen Z.
5. Gen Z menuntut keseimbangan hidup yang lebih nyata

Inti dari semua ini adalah keinginan Gen Z untuk mencapai work-life balance. Mereka gak mau terjebak dalam pola kerja yang bikin hidup terasa hanya untuk membayar tagihan. Bahkan, sebagian besar dari mereka lebih menyukai istilah work-life integration, yaitu menggabungkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi tanpa harus memisahkan keduanya secara kaku.
Jadi intinya, buat Gen Z, hidup bahagia itu bukan hanya soal sukses secara materi, tapi juga tentang menikmati proses bekerja. Dengan healing di sela aktivitas, mereka merasa bisa tetap semangat, terhindar dari burnout, dan lebih kreatif dalam menyelesaikan tugas.