Pangerwangi Dome, Tempat Tersembunyi untuk Piknik Keluarga di Bandung

Pagerwangi Dome memang belum sepopuler lokasi wisata lain yang ada di kawasan Bandung Raya. Namun perihal kenyamanan dan ketenangan, tempat ini bisa disebut sebagai surganya anak senja.

Akses menuju tempat ini memang tidak mudah. Dari Kota Bandung kita harus masuk ke daerah Dago Giri. Dari sana kemudian masuk ke jalan Sukanagara yang jalannya menanjak dan berkelok. Jalannya pun tidak lebar hanya cukup untuk dua mobil berpapasan.

Selain itu, lokasinya cukup sembunyi karena tidak ada papan penunjuk. Hal ini sebenarnya bisa membuat pengunjung agak kesusahan untuk menemukannya.

Tapi itu ternyata strategi dari pengelola Pagerwangi Dome. Sebelum ke sana, pihak pengelola menyarankan untuk melakukan pemesanan melalui media sosial di Instagram. Kalau beruntung, pengunjung bisa mendapatkan slot khusus untuk bisa berkunjung ke Pagerwangi Dome.

"Dalam sehari cuma terima pengunjung sekitar 35 orang. Memang sengaja dibatasi bisa yang datang nyaman. Apalagi ini memang kita targetkan untuk yang sudah berkeluarga," ujar pengelola Pagerwangi Dome Priyo Laksono di lokasi, Minggu (29/8/2021).

Luas lahan Pagerwangi Dome mencapai tiga hektare. Semuanya dibagi menjadi beberapa bagian dan spot yang bisa dipilih pengunjung. Ada tiga area luas yang terpisah dan bisa dijadikan tempat bersantai.

Mulai dari lapangan utama yang luas untuk bertenda, ada dua spot piknik lain yang sama-sama menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indah. Lampu-lampu cantik di Kota Bandung bisa terlihat jelas bila malam dari sini.

"Jadi kalau ada keluarga besar mau quality time bisa di sini, jangan khawatir terganggu karena kita batasi jumlah pengunjungnya," terangnya.

Ada juga vila kayu yang bisa disewa per malamnya. Vila kayu berukuran sedang ini mampu menampung empat hingga lima orang. Berbagai fasilitas seperti dapur, kamar tidur, dan kamar mandi tersedia lengkap di sini.

Selama ini banyak pengunjung yang berpiknik bersama keluarga di depan dome berbentuk pentagon. Ini menjadi ciri khas dari Pagerwangi Dome.

Di dalam dome tersebut berisikan mini perpustakaan dengan buku-buku yang ditata sedemikian rupa. Diatur acak, pengunjung bisa datang dan membaca di dalam dome yang dibuat sangat nyaman dan tenang.

Kemudian, di bagian luar dome pengunjung bisa piknik dengan tikar yang sudah digelar. Makanannya bisa langsung pesan di sini, atau membawa sendiri dari rumah. Menurut Priyo, pihaknya mau memberi ruang bagi keluarga dan orang-orang yang ingin bertukar ide.

Banyak kegiatan festival skala kecil yang dibuat oleh Pagerwangi Dome. Kebanyakan festival lintas budaya, dengan mengundang komunitas atau pegiat kebudayaan.

"Kita sudah ada beberapa kegiatan. Nanti November nada kegiatan tentang kebudayaan Meksiko di sini," kata dia.

Tiket masuk Pagerwangi Dome dibanderol Rp25 ribu per orang dewasa, sedangkan anak kecil Rp10 ribu. Untuk kemping biaya yang harus dikeluarkan untuk orang dewasa sebesar Rp50 ribu per malam dan Rp25 ribu untuk anak kecil.

Untuk tendanya, pihak pengelola tidak melarang pengunjung membawa tendan sendiri. Namun pihaknya juga menyediakan sewa tenda yang terdiri dari tenda set ukuran 2 hingga 4 orang dibanderol mulai Rp100 ribu sampai Rp180 ribu per malam. Biaya itu sudah lengkap termasuk peminjaman sleeping bag dan alas.

Biaya sewa vila kayu per malam dibanderol Rp2,5 juta per malam. Dengan maksimal enam orang. "Potongan harga 20% bagi keluarga dengan balita," tandasnya.

Untuk makan dan camilan jangan khawatir. Karena di tempat ini terdapat warung yang siap melayani pengunjung. Harganya murah, tapi rasanya tidak murahan. Kalau berkunjung coba pesan sate maranggi yang rasanya nikmat sekali di lidah.