Mengunjungi Vihara Dewi Kwan Im, Sembahyang Ditemani Keindahan Alam

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Berbicara mengenai keindahan alam di Kabupaten Sukabumi tak pernah ada habisnya. Tak terkecuali tempat ibadah umat Budha yang bernama Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa atau lebih dikenal dengan nama Vihara Dewi Kwan Im.
Lokasi vihara ini berseberangan dengan Pantai Loji tepatnya di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Vihara ini mengusung keberagaman dan kearifan lokal sehingga tak jarang banyak wisatawan yang berkunjung ke vihara Dewi Kwan Im.
1. Memiliki anak tangga sebanyak 500 buah

Pengurus Vihawa Dewi Kwan Im, Yugo Gandi mengatakan, vihara ini dibangun pada tahun 2000 dan digagas oleh seorang warga keturunan Thailand. Di bagian depan, pengunjung akan disambut dengan dua patung naga yang berdiri kokoh.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki anak tangga yang berjumlah kurang lebih 500 buah. Sepanjang anak tangga itu diapit oleh sepasang ornamen naga khas Thailand yang berkepala tujuh.
2. Beribadah ditemani keindahan alam

Keunikan tempat ibadah ini salah satunya berlokasi di perbukitan, dan berhadapan langsung dengan laut lepas Samudera Hindia.
Di sana terdapat tujuh altar dewa. Masing-masing berada pada satu tingkat yaitu Dewi Bumi Nam Hui, Julaihud, Dewi Kwan Im, Padepokan Eyang Semar, Padepokan Prabu Siliwangi, Brahma Catur Muka, dan Padepokan Ratu Pantai Selatan.
"Kalau untuk beribadah, ya di sini tentunya lebih khusyuk karena memang suasananya menyatu dengan alam. Kami di pinggir pantai juga, deburan ombak kedengaran, jadi membuat hati tenang, jadi lebih khusyuk lah pastinya. Jauh dari kebisingan keramaian, apalagi suasana di saat tengah malam, kerasa banget ,menyatu banget dengan alam," kata Yugo kepada IDN Times beberapa waktu lalu.
3. Pengunjung tidak dikenakan biaya

Yugo menambahkan, bagi wisatawan maupun umat Budha yang ingin berkunjung dan melakukan ibadah di Vihara Dewi Kwan Im tidak dikenakan biaya. Meski demikian, ia menyediakan beberapa kotak bagi umat ataupun wisatawan yang ingin memberikan sedekah.
Selain suasana yang jauh dari kebisingan, tempat ini juga menyatu dengan alam. Vihara ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk peribadatan bagi masyarakat Tionghoa, namun juga menjadi salah satu tujuan objek wisata.
"Adapun warga Tionghoa yang suka beribadah ke Vihara didominasi dari luar kota, seperti dari Jakarta, Tangerang, Bekasi dan dari luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Lampung dan Palembang," ujarnya.