Stadion GBLA Dipasangi Garis Polisi Pasca Meninggalnya 2 Bobotoh

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo membenarkan pihaknya telah memasang garis polisi tersebut. Menurutnya, pemasangan ini untuk kepentingan melakukan pendalaman atas insiden tewasnya dua Bobotoh. Selain itu, garis polisi dipasang karena ada sejumlah bagian stadion yang sedang diperbaiki.

"Memang kan kita sekarang melaksanakan pendalaman di Stadion GBLA maka areanya kita police line untuk melakukan investigasi," kata dia.

Sejauh ini, kata Ibrahim, hasil dari pendalaman yang telah dilakukan oleh polisi yakni berupa rekomendasi agar pertandingan lanjutan Piala Presiden tak digelar di Stadion GBLA. Kemudian, pertandingan pun tak dihadiri oleh penonton.

"Kita telah mengeluarkan rekomendasi kepada panitia pelaksana untuk melaksanakan pertandingan berikutnya tanpa penonton dan yang kedua kita merekomendasikan untuk melaksanakan pertandingan di tempat lain dan bukan di GBLA," ujar dia.

Efek domino dari meninggalnya dua orang Bobotoh membuat laga penutup Grup C Piala Presiden dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung. Tak hanya itu pertandingan ini pun digelar tanpa kehadiran penonton.

Komisaris PT PBB Umuh Muchtar mengatakan, kepastian untuk memainkan laga di SJH setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan kepolisian di Kabupaten Bandung berdasarkan arahan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Selain pemindahan tempat pertandingan, laga tersebut pun dipastikan dihadiri tanpa penonton.

"Jadi fix di Jalak Harupat dan tanpa penonton. Besok tanpa penonton akan lebih aman yah. Ketimbang ada euforia ramai-ramai kan sekarnag masih berduka," ujar Umuh.

Menurutnya, penggunaan SJH sebagai markas Persib melakoni pertandingan resmi lebih baik ketimbang GBLA untuk sekarang. Karena berbagai fasilitas di SJH sudah memadai termasuk akses keluar masuk penonton dan pemain.

"Kemungkinan kalau nanti masih main di Bandung ya sudah di Jalak Harupat karena memadai," kata dia.