Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siaga Demo, SD-SMP di Jalur Aksi Sukabumi Diminta Belajar di Rumah

Ilustrasi demo (unsplash.com/Mika Baumeister)
Ilustrasi demo (unsplash.com/Mika Baumeister)
Intinya sih...
  • Demo Cipayung Plus usung isu solidaritas ojol hingga tolak tunjangan DPR naik
  • Belajar dari rumah untuk SD dan SMP di wilayah Cikole dan Gunung Puyuh
  • Antisipasi siswa ikut aksi dengan kebijakan belajar dari rumah hanya berlaku satu hari
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Sukabumi, IDN Times - Aksi demonstrasi bertajuk 'Gerakan Amarah Rakyat Sukabumi' rencananya akan digelar pada Senin (1/9/2025) siang. Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi memutuskan sejumlah sekolah, terutama tingkat SD dan SMP di wilayah Cikole dan Gunungpuyuh, untuk melaksanakan kegiatan belajar dari rumah sehari.

1. Demo Cipayung Plus usung isu solidaritas ojol hingga tolak tunjangan DPR naik

Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi besok akan diikuti oleh aliansi mahasiswa Cipayung Plus yang terdiri dari GMNI, HMI, PMII, KAMMI, IMM, IPNU, HIMASI, hingga ABSI. Aksi akan dimulai pukul 13.00 WIB dan berpusat di beberapa titik di Kota Sukabumi.

Ketua GMNI Sukabumi, Aris Gunawan, menyebut ada sejumlah isu yang diusung mahasiswa. "Yang sudah pasti ada solidaritas soal ojol (driver ojek online) yang tewas tergilas rantis, hentikan represif aparat di seluruh penjuru Indonesia, serta menolak kenaikan tunjangan DPR hingga DPRD. Hari ini kita masih konsolidasi untuk keputusan finalnya," kata Aris, Minggu (31/8/2025).

2. Belajar dari rumah untuk SD dan SMP

ilustrasi sekolah daring (pexels.com/katerina-holmes)
ilustrasi sekolah daring (pexels.com/katerina-holmes)

Plt Kadisdik Kota Sukabumi, Hasan Asari, menegaskan kebijakan belajar dari rumah hanya berlaku untuk SD dan SMP di jalur yang bersinggungan dengan lokasi aksi, khususnya wilayah Cikole dan Gunung Puyuh.

"Besok aja sehari belajar di rumah. Ini untuk sekolah-sekolah yang jalur lalu lintas datang dan pulangnya bersentuhan dengan persiapan pengamanan," ujar Hasan.

3. Antisipasi siswa ikut aksi

Ilustrasi siswa demo terkait SNBP (IDN Times/Indah Permata Sari)
Ilustrasi siswa demo terkait SNBP (IDN Times/Indah Permata Sari)

Hasan menegaskan, kebijakan ini murni untuk antisipasi ada keikutsertaan siswa dalam aksi unjuk rasa. Meski demikian, kecil kemungkinan bagi siswa SMP atau SD.

"Kalau guru-guru tetap masuk sekolah. Kalau SMP insyaallah aman, kecil kemungkinan ikut demo. Kalau SMA/SMK nanti kebijakannya menyesuaikan dinas," tambahnya.

Kegiatan belajar dari rumah hanya berlaku satu hari dan keesokan harinya kegiatan kembali normal. "Besok aja sehari belajar di rumah," tegas Hasan.

Disdik juga menyiapkan langkah pembinaan jika ada siswa yang terpantau ikut aksi. "Insyaallah kalau terpantau ada laporan, nanti kita berikan pengarahan," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us