Antisipasi Demonstrasi, SMA SMK di Bandung Terapkan Sekolah Online

- SMA/SMK di Bandung menerapkan PJJ untuk keamanan demonstrasi
- Proses belajar mengajar dilakukan secara daring atau hybrid/online
- Orang tua/wali murid wajib memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dari rumah
Bandung, IDN Times - Proses belajar mengajar beberapa sekolah SMA/SMK di Kota Bandung akan digelar secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Senin (1/9/2025). Hal ini diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya aksi besar-besaran di sejumlah titik.
Salah satu sekolah yang sudah memastikan akan melakukan proses belajar mengajar secara daring yaitu SMA PGII 1 Bandung. Mereka memastikan proses belajar mengajar pada Senin pekan depan tidak dilakukan di sekolah.
Adapun keputusan ini mengacu pada surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 20499/PK.01/SEKRE tertanggal 27 Agustus 2025 perihal Imbauan Menjaga Kondusivitas Proses Belajar Mengajar, serta dalam rangka menjaga proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan kondusif.
"Pembelajaran di SMA PGII 1 Bandung dilaksanakan secara hybrid/online pada hari Senin, 1 September 2025. Untuk hari-hari berikutnya, teknis pelaksanaan pembelajaran akan disesuaikan dengan situasi dan perkembangan selanjutnya," ujar Kepala SMA PGII 1 Bandung, Tato Yuniarto dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).
Selain itu, orangtua/wali murid wajib memastikan putra/putrinya mengikuti pembelajaran dari rumah, dengan kondisi aman, sehat, dan siap belajar. Manajemen sekolah juga meminta agar para murid tidak mengikuti kegiatan apapun di luar rumah.
"Peserta didik diimbau untuk tidak mengikuti maupun melakukan kegiatan di luar rumah yang dapat mengganggu konsentrasi belajar dan berpotensi menimbulkan kerumunan/demonstrasi," kata Tato.
Kemudian, wali murid juga diminta berperan aktif mendampingi dan mengawasi putra dan putrinya agar tetap fokus mengikuti proses pembelajaran daring secara tertib, disiplin, dan produktif.
"Bagi peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran sesuai ketentuan, akan dicatat sebagai ketidakhadiran/tidak mengikuti KBM sesuai dengan aturan sekolah," ucapnya.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VII Jawa Barat, Asep Yudi mengatakan, sekolah negeri juga disarankan melalukan PJJ, khususnya yang ada di wilayah berdekatan dengan tempat aksi.
"Seperti di SMAN 1 Bandung, SMAN 20 Bandung itu disarankan untuk PJJ, karena lokasinya dekat dengan aksi. Pada prinsipnya kami minta orangtua menjaga betul-betul peserta didik agar mengikuti gelaran pembelajaran secara penuh," kata pria yang akrab dengan panggilan Asyud ini.
Dia memastikan untuk proses belajar mengajar akan tetap diberlakukan sesuai prosedur meski dilakukan secara daring. Siswa tetap harus mengisi absensi yang nantinya disediakan.